x
x

Alfamart Dorong Variasi Tanaman di Kampung Binaan Perlu Diperbanyak

Minggu, 01 Sep 2024 20:51 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Kampung Hidroponik binaan Alfamart di wilayah RW 12 Kelurahan Medokan Ayu mulai mengembangkan jenis tanaman. Awalnya hanya aneka sawi, salada, dan bayam brazil, kini sudah menanam daun kemangi, jinten, hingga bawang merah.

“Kami menyesuaikan berdasarkan pesanan dan kemampuan tanam. Sebetulnya media hidroponik bisa ditanami semua jenis tanaman. Namun kadang tidak semua berhasil," kata Renni Susilawati, Koordinator Kelompok Tani Hidroponik Medokan Ayu, Sabtu (31/8/2024).

Untuk pendalaman ilmu tanam hidroponik pertekuan ke-3 Kampung Alfamart Sahabat Bumi (KASB) kali ini mendatangkan dua pembicara. Mereka adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Surabaya, Gilang Arthur. Satu lagi Ketua Kelompok Tani Kosagrha Lestari RW 4 Medokan Ayu, Pridha Nashari Rakhmatika.

Keduanya mengajak warga diskusi lebih dalam. Utamanya varian tanaman hidroponik yang memiliki kelemahan-kelebihan menggunakan media tanam yang berbeda.

“Kali ini saya mengajak ibu-ibu menanam bawang merah mulai dari bibit. Sebetulnya dari umbi juga lebih cepat, hanya saja harga umbi saat ini lebih mahal. Berbeda dengan bibit, yang lebih murah. Tapi proses dan panennya lebih lama,” jelas Gilang Arthur.

Banyak petani hidroponik yang sering menanam bawang merah tapi gagal setelah dua minggu. Menurutnya, kegagalan itu bisa disebabkan pupuk yang salah. Bisa juga treatment yang kurang benar.

Pridha Nashari juga menjelaskan bahwa sistem tanam hidroponik tidak selalu mahal. Ia dulu menceriakan pengalamannya dari konsep low budget. Yakni metode yang sangat sederhana dari botol minum 1.5 liter dengan bekal otodidak.

“Saat ini saya mengelola lahan produksi seluas 900 m2 dengan ragam tanaman buah dan sayur,” jelasnya. Dalam kesempatan ini ia mengajak warga setempat mengelola secara mandiri.

“Hasil panennya kami jual ke hotel dan resto. Memang pemasaran itu punya tantangan. Kadang hasil surplus, tapi bingung ke mana lagi pemasarannya. Tidak jarang permintaan melebihi kemampuan panen. Akhirnya kewalahan,” ujarnya.

Kelompok-kelompok tani hidroponik yang masih aktif, lanjutnya, sudah saatnya membentuk koperasi yang fokus menjual hasil panen.

“Kadang-kadang, kerja sama dengan lembaga atau perusahaan besar memang terbuka luas. Tapi sering terkendala berkas administrasi. Itu tantangannya,” katanya.

Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti mengatakan, KASB di Medokan Ayu ini bagian dari CSR Alfamart di bidang lingkungan.

“KASB hadir di tiap kota dengan fokus yang berbeda-beda. Pada prinsipnya kami bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani atau bank sampah yang masih aktif,” pungkasnya.

Editor : Rochman Arif

Kopilot
LAINNYA