JatimKini
PT Pamerindo Indonesia kembali menggelar ajang pameran industri manufaktur bertajuk the 17"h International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition - Manufacturing Surabaya 2023 di Grand City Surabaya pada 12 hingga 15 Juli 2023.
Pameran ini mengedepankan sektor manufaktur yang komprehensif disertai dengan platform yang praktis dalam mengakomodir berbagai informasi bagi para pelaku industri utama sektor manufaktur di kawasan Jatim dengan melibatkan 253 perusahaan manufaktur yang siap menghadirkan berbagai produk dan solusi dengan teknologi terkini.
Events Director Pamerindo Indonesia, Meysia Stephannie menyatakan, seri ke 17 dari pameran manufaktur ini merupakan salah satu upaya Pamerindo mendukung pemerintah dalam menjaga pasar di sektor tersebut terutama dalam membangun iklim investasi.
"Untuk itu, mayoritas eksibitor kali ini mengedepankan teknologi yang mampu mendukung produksi manufaktur sekaligus turut serta membangun Society 5.0 melalui lean manufacturing," ujarnya dalam pembukaan Surabaya Manfacturing 2023, Rabu (12/7/2023).
Data Kementerian Perindustrian mencatat, itengah menurunnya impor bahan baku, industri manufaktur telah menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional periode Januari - April 2023 senilai USD60,63 miliar.
Namun demikian, sektor manufaktur saat ini terus berupaya menjalankan langkah-langkah strategis untuk menjaga pasar serta upaya untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguasaan pasar dalam negeri.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak memastikan akan berupaya mengokohkan Jatim sebagai basis industri manufaktur bukan hanya untuk Indonesia melainkan Asia Tenggara melalui pengembangan ekosistem industri yang berkelanjutan (sustainability).
Pengembangan manufaktur ke depan sudah harus terekosistem dalam hal sustainability, sejalan dengan dukungan dari berbagai pihak seperti lembaga-lembaga pembiayaan yang menuntut adanya sustainability dan konservasi energi guna menjaga lingkungan di masa depan, katanya.
Emil menjelaskan, pemulihan ekonomi Jatim saat ini bukan sekedar teori tetapi sudah menjadi kenyataan sebab pertumbuhan ekonominya pada kuartal I/2023 mampu tumbuh 4,95 persen (Yoy).
Kita harus optimistis kalau kita punya kolektif terhadap kemampuan kita untuk recocery. Tahun ini, banyak pihak meramal sebagai tahun kelabu dan suram, ternyata Kuartal I ekonomi Jatim bisa tumbuh mendekati 5 persen. Angka ini menunjukkan bahwa bila kita bisa on track menjaga momentum pemulihan ekonomi di Jatim, ungkapnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jatim yang positif tersebut tidak lepas dari kontribusi sektor manufaktur. Secara nasional kontribusi sektor manufaktur di Indonesia sudah mendekati 1/4 dari seluruh sektor usaha, begitu juga di Jatim juga menyumbang 30 persen dari PDRB Jatim.
Dengan kontribusi 30 persen dari PDRB itu, maka kami anggap manufaktur itu penting. Meskipun seluruh ukuran ekonomi tidak bisa sendirian, tidak bisa pemerintah saja yang mendorong manfaktur, sehingga event pameran Surabaya Manufacturing ini lah yang akan ikut mendorong perekonomian kita, ujarnya.
Adapun perkembangan manufaktur di Jatim sudah hampir merata tidak hanya di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik), tetapi bahkan sudah bergeliat di Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, dan sentra-sentra industri baru seperti Jombang, Nganjuk dan Madiun, Lamongan serta Tuban dan Malang.
Bergeliatnya manufaktur di sejumlah daerah di Jatim ini tentunya karena akses dan infrastruktur yang dikembangkan pemerintah, seperti juga ada jalan tol yang terhubung ke sentra-sentra industri tersebut, imbuh Emil (R1)
Editor : Redaksi