Pelancong mancanegara terlihat menikmati berwisata di Kayutangan. Mereka berjalan kaki ditemani seorang pemandu. Ada pula yang memasuki areal dalam kampung. Para pengunjung ditemui Mak Sri dan Mak Astufa yang selalu tersenyum menyapa ramah.
Menurut Mak Sri yang berjualan oleh-oleh di Kayutangan Gang IV, sekitar 500 pengunjung masuk kampung pada pagi hari sampai sore. Saat akhir pekan, jumlahnya bisa sampai 1.500 orang.
"Paling ramai malam hari," ungkapnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Malang Sutiaji sedang berbincang dengan turis asing yang kongko menikmati suasana kafe di Kayutangan.
"Wisatawan asing sempat video call dengan saya. Mereka berterima kasih udaranya bersih," tegas Sutiaji.
Itu bermakna kini Kayutangan heritage kian populer apalagi masuk 75 Desa Wisata Indonesia terpilih 2023. Wisatawan berdatangan saban hari. Alhasil, rezeki pun mengalir deras. Kota Malang diuntungkan dari sisi daerah yang strategis berada di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Kebanyakan pelancong memilih menginap di Kota Pendidikan, lalu mengunjungi kampung tematik. Di Kayutangan heritage, pelancong bisa mengunjungi Rumah Namsin, Makam Mbah Honggo, warung kopi Mbah Ndut, kerajinan bakiak, sentra kue khas Oenbitjkoek, spot foto pedestrian tepi sungai, Pasar Krempyeng sampai Rumah 1870.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengungkapkan sebanyak 5.534 wisatawan mancanegara dan 652.049 wisatawan nusantara mengunjungi 47 destinasi pariwisata di Kota Malang periode Januari-April 2023. Pelancong terbanyak di Alun Alun Malang sebanyak 40.858-43.224 orang per bulan menyusul di Kayutangan mencapai 22.000-25.000 orang per bulan.
"Pascapandemi ini luar biasa," ujarnya.
Animo wisatawan cukup tinggi, jumlah kunjungan wisata meningkat. Gayung bersambut, respons masyarakat menyambut antusias dengan menggelar berbagai event. Ini artinya geliat pariwisata pulih setelah pagebluk sempat membuat mandek semua sektor selama dua tahun. Alhasil, sektor pariwisata memberikan andil signifikan menumbuhkan perekonomian Kota Malang mencapai 6,32% pada 2022.
Guna menyongsong tumbuhnya pariwisata, Kota Malang bergerak cepat menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten. Pelaku jasa wisata dibekali sertifikasi khususnya tour leader. Sertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang menyatakan sebanyak 17 pimpinan pokdarwis sudah mengikuti sertifikasi uji kompetensi SDM pariwisata skema Tour Manager oleh BNSP di Surabaya, Rabu (24/5).
Peserta dari Malang sebanyak 47 orang yang kebanyakan biro perjalanan. Sertifikasi ini untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata.
Uji kompetensi mulai tes tulis Bahasa Inggris dan wawancara. Juga praktik pemandu. Pegiat kampung yang mengikuti sertifikasi, yaitu Kampung budaya polowijen, Kampung putih, Kampung Kajoetangan, Kampung tempe sanan, Kampung tridi, Kampung lampion wangi, Kampung biru arema, Kampung satrio turonggo jati, Kampung terapi hijau, Kampung karangbesuki dan Kampung keramik dinoyo.
Kini, Kota Malang terus dipercantik guna menghadirkan kenyamanan. Semua itu selaras dengan mengurai kemacetan lalu lintas. Wali Kota Malang Sutiaji mengembangkan satu kawasan pariwisata yang terwujud dalam kesatuan Kayutangan heritage. Destinasinya merambah Pecinan sampai Alun-Alun Tugu dan kampung tematik. Taman dan hutan kota pun dibangun melibatkan tanggung jawab sosial perusahaan, perguruan tinggi dan perbankan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyatakan revitalisasi Alun Alun Tugu senilai Rp6,6 miliar dari APBD tinggal pelaksanaan. Bahkan, 8 taman kota akan ditata melalui upaya pemeliharaan. Prosesnya mulai desain, penataan ulang, perbaikan dan penataan lainnya. Sejauh ini, DLH mengelola 98 taman kota dan 8 hutan kota dengan luas ruang terbuka hijau sekitar 95 ribu meter persegi.
Editor : Redaksi