"Pilih sugih opo mlarat (pilih kaya atau miskin). Sugih gak medit (kaya tapi dermawan), mlarat disyukuri mlebu surgo (miskin tetap bersyukur dan ahli surga)," tegas Sutiaji sembari berkelakar yang disambut riuh tawa mak-mak.
Namun, ada saja warga yang menjawab. "Pingin sugih mlebu surgo," celetuk salah satu penerima bantuan bahan pokok di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Rabu (12/4).
Dalam suasana keakraban dan kekeluargaan, Sutiaji menyampaikan terima kasih. "Terima kasih pada BKM berbagi ini membuktikan (BKM) sehat. Saya atas nama pemerintah kota berterima kasih," imbuhnya.
Selanjutnya, Sutiaji berpesan. "Semua keadaan disyukuri, mudah-mudahan selama Ramadan ini rezekinya barokah," ucapnya yang disambut Amin oleh warga.
Suasana keramahtamahan seperti ini yang dirindukan masyarakat mengingat dua tahun pandemi covid-19 begitu menekan. Apalagi keadaan masih dalam proses pemulihan ekonomi.
Sutiaji pun menekankan bahwa Pemkot Malang sedang berfokus menangani stunting. Pelaksanaan program terutama pada warga yang miskin ekstrem. Karena itu, perangkat daerah, kecamatan dan kelurahan diminta menyukseskan program tersebut.
Lalu, Sutiaji minta 20 orang maju ke depan. Para warga yang bersahaja itu diminta melafalkan teks Pancasila. Ternyata, mak-mak hafal semua. Terakhir, giliran Anis Rahayu berbincang dengan Sutiaji. Dalam acara itu, Anis spontan lebih memilih bernyanyi ketimbang menjawab pertanyaan dari wali kota.
"Saya menyanyi saja Pak," katanya dan langsung mengundang gelak tawa mak-mak penerima bantuan.
Sutiaji yang merasa didahului sebelum bertanya sontak ikut tertawa. "Ya wes nyanyi opo (ya sudah menyanyi apa)," jawab Sutiaji.
"Indah pada waktunya pak," imbuh Anis disambut tawa, sorak-sorai gembira dan tepuk tangan mak-mak. Seisi ruangan pun pecah berfokus pada Sutiaji dan Anis yang menghibur.
Perempuan tangguh yang bekerja sebagai juru parkir ini sungguh mengesankan dan keren. Dengan rambut disemir warna cokelat, berkacamata trendi dan bersepatu, ia tampil percaya diri dan apa adanya. Ekspresif dalam membawakan lagu sembari berjoget bersama wali kota. Mak-mak sampai terpingkal-pingkal melihat ulah Anis bernyanyi.
Suasana akrab yang alami ini membuktikan Sutiaji dekat dengan warganya. Ia membangun kesetaraan sembari memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kebiasaan itu selalu ia lakukan saat sambang warga sambil menjaring aspirasi masyarakat. Termasuk berbagi kebahagiaan. (R2)
Editor : Redaksi