x
x

Indahnya Toleransi Sambut Nyepi dan Ramadan dalam Spirit Malang Milik Bersama

Jumat, 24 Mar 2023 11:12 WIB

JatimKini

Umat Hindu khidmat dalam Tawur Agung Kesanga di pelataran Alun-Alun Tugu, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (21/3). Puja puji kepada Tuhan semesta alam dilontarkan dalam rangkaian upacara Nyepi bermakna luhur menyucikan.

Spirit persaudaraan saling menghormati menyatukan kegembiraan warga meski dalam perbedaan. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda Kota Malang pun hadir memberikan teladan dalam rangkaian upacara Tawur Agung Kesanga dan pawai ogoh-ogoh.

Inilah indahnya toleransi antarumat beragama yang tecermin dalam rangkaian upacara Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945. Sebab, Nyepi kali ini bertepatan dengan kegembiraan menyambut datangnya puasa Ramadan bagi umat Islam.

Pagi itu, umat Hindu di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, memaknai Nyepi untuk mempererat persatuan dan kesatuan.

Begitu spesialnya angka tahun 1945 menjadi pengingat yang menginspirasi semangat menyukseskan pesta demokrasi sesuai tema Nyepi tahun ini.

"Kita harus menunjukkan bahwa Malang ini milik bersama untuk perbuatan baik," tegas Wali Kota Malang Sutiaji.

Senantiasa berbuat baik itu, lanjutnya, untuk kehidupan yang harmonis. Sutiaji menjelaskan Nyepi tahun ini memaknai filosofi kembali pada jati diri sebagai manusia yang selalu menebarkan kebaikan. Tentu, sejalan dengan berkontemplasi mencegah keangkaramurkaan.

"Secara filosofi, Nyepi ini menjadi kontemplasi untuk berpikir, kita dulu dari kekosongan. Harapannya, kembali pada jati diri manusia sesungguhnya untuk melakukan kebaikan, sehingga seluruh anggota badan ini mencerminkan kebaikan," katanya.

Saat ini, masyarakat turut menyambut Nyepi Tahun Baru Saka 1945 pascapandemi covid-19 sehingga kemeriahan menjadi kegembiraan bersama antarumat beragama.

"Sekarang Nyepi, dan umat Islam menyambut puasa Ramadan. Golnya mengosongkan diri, bertafakur supaya menjadi orang bertaqwa. Menjadi orang yang baik," ucap Sutiaji.

Menyucikan diri

Ketua DPRD Kota Malang Made Riandiana Kartika menyatakan Tawur Agung Kesanga sengaja digelar di Alun Alun Tugu Malang sebagai titik nol Kota Malang menjadi simbol kembali pada kekosongan.

"Nyepi ini upacara pembersihan kembali ke titik nol. Kita yang membersihkan dan mendoakan semoga dunia baik-baik saja. Ini menyambung dengan dilanjutkan umat muslim puasa," tutur Made.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang Putu Moda Arsana menyatakan Nyepi ini membawa harapan kembali ke fitrah manusia dari kosong menjadi ada. Termasuk kontemplasi untuk menyucikan diri dari perilaku kontaminan.

Putu menjelaskan sesuai kepercayaan agama Hindu, munculnya penyakit infeksi dan lainnya karena akibat ketidakharmonisan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan Maha Pencipta.

Kegembiraan perayaan Nyepi tahun ini membuat masyarakat sangat antusias. Mereka hadir, turut menyaksikan sejak upacara Melasti sampai Tawur Agung Kesanga. Setelah itu, umat Hindu melaksanakan Catur Bratha Penyepian. Selanjutnya, Ngembak Geni di Candi Badut, Kota Malang.

"Nyepi ini luar biasa, setelah penyucian alam sehingga umat muslim bisa berpuasa tanpa gangguan alam yang kurang baik," pungkasnya.

Editor : Redaksi

LAINNYA