Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo di Surabaya telah beroperasi lebih dari sembilan tahun dan berhasil menyumbangkan energi bersih sebesar 166,1 Gigawatt hour (GWh). Pembangkit yang menggunakan sampah kota sebagai bahan bakarnya ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pemerintah dalam Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.
PLTSa Benowo merupakan kolaborasi antara PT PLN (Persero) dan Pemerintah Kota Surabaya yang konsisten mendukung penggunaan energi terbarukan di Indonesia. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa pembangkit ini terdiri dari dua unit utama.
“PLTSa Benowo ini adalah wujud nyata kolaborasi PLN dengan Pemkot Surabaya untuk mendukung energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Setiap tahunnya, PLTSa ini berkontribusi memasok energi bersih sekitar 5,5 GWh dan 30 GWh dari masing-masing pembangkitnya,” jelas Ahmad.
PLTSa Benowo menggunakan dua sistem teknologi berbeda. Pertama, sistem sanitary landfill dengan kapasitas 1,65 MW yang telah beroperasi sejak 30 November 2015. Sistem ini mengolah sekitar 600 ton sampah per hari menjadi energi melalui pembangkitan gas metana di gas power plant.
Kedua, sistem gasifikasi berkapasitas 9 MW yang mulai beroperasi sejak 10 Maret 2021. Sistem ini mampu mengolah 1.000 ton sampah per hari melalui proses pembakaran pada suhu tinggi untuk menghasilkan panas yang dikonversi menjadi listrik.
Pada Rabu (16/4), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, melakukan kunjungan kerja ke PLTSa Benowo. Dalam kunjungannya, ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Surabaya dan Pemprov Jatim dalam mendorong inovasi pengelolaan sampah.
“Instalasi yang hadir di Benowo Surabaya menjadi salah satu model terbaik di Indonesia untuk mengurai permasalahan sampah di kota-kota besar,” ungkap AHY.
PLN terus memperkuat komitmennya dalam memperluas bauran energi terbarukan. Di Jawa Timur sendiri, suplai energi bersih telah mencapai 295 MW, atau setara dengan 3,37% dari total bauran energi. Energi ini berasal dari berbagai sumber seperti pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro, surya, gas uap, hingga sampah.
PLTSa Benowo menjadi bukti bahwa sampah bukan hanya masalah, tapi juga peluang untuk menciptakan solusi energi masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Editor : Redaksi