Reporter : Rochman Arief
JATIMKINI.COM, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 mengoperasikan Kereta Api Mutiara Timur Tambahan relasi Surabaya Gubeng-Ketapang mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Pengoperasiaan KA ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang angkutan lebaran yang masih berlanjut.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan beroperasinya KA Mutiara Timur Tambahan ini untuk memberi opsi kepada penumpang tujuan Jember dan Banyuwangi. Kereta ini memiliki 300 tempat duduk kelas eksekutif.
“Ini komitmen kami memberikan pilihan jadwal perjalanan KA tujuan Jember serta Banyuwangi. Sekaligus meningkatkan layanan kepada penumpang kereta api,” kata Luqman.
KA Mutiara Timur Tambahan ini berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 21.50 WIB dan tiba di Stasiun Ketapang pukul 03.40 WIB. Sebaliknya, dari Stasiun Ketapang berangkat pukul 08.40 WIB, tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 14.38 WIB.
Menariknya, Kereta Panoramic juga masuk dalam rangkaian KA Mutiara Timur Tambahan ini dengan kapasitas tempat duduk hanya 38 penumpang.
Kehadiran KA Mutiara Timur Panoramic ini untuk memberi pengalaman saat mudik lebaran. Terlebih kereta ini memiliki fasilitas seperti jendela luas dan sunroof, layanan free flow beverages. Bahkan pelanggan bisa menikmati minuman tanpa batas selama perjalanan.
“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan pada pelanggan. Kami berharap beroperasinya kereta tambahan ini bisa menambah kapasitas tempat duduk, terutama pada momentum mudik Lebaran 2025,” pungkas Luqman Arif.
Berdasar data hingga 18 Maret pukul 08.00 WIB, KAI Daop 8 Surabaya sudah melayani 259.575 pelanggan selama masa angkutan lebaran 2025. Angkutan lebaran ini berjalan pada periode 21 Maret hingga 11 April 2025.
Keberangkatan paling banyak dipilih untuk mudik pelanggan adalah H-3 lebaran atau 28 Maret 2025, dengan 23.260 tiket. Sejauh ini Stasiun Pasarturi mencatat pelanggan hingga 143.804, dengan penumpang naik 75.369 dan penumpang turun 68.435.
Stasiun Gubeng melayani 13.5321 penumpang, dengan rincian naik 73.388 dan turun 61.933. Sedangkan di Stasiun Malang 79.366 dengan penumpang naik 42.937 dan penumpang turun 36.429. Stasiun Sidoarjo 20.223, dengan penumpang naik 10.428 dan turun 9.795. Adapun stasiun Bojonegoro berjumlah 23.278, dengan penumpang naik 10.183 dan penumpang turun 13.095.
Editor : Rochman Arief