x
x

OJK Blak-blakan Industri Jasa Keuangan RI

Senin, 10 Mar 2025 11:24 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Kinerja industri keuangan di dalam negeri masih menunjukkan resiliensi yang solid. Hal ini tercermin dalam Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (RDK-OJK) pada 26 Februari 2025 lalu.

Dalam keterangan resmi OJK, sektor keuangan tetap kuat yang didorong tren penurunan inflasi di sejumlah negara maju. Meskipun saat ini perang tarif yang melibatkan Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada bisa menjadi bayang-bayang buruk ke depannya.

Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, penghimpunan dana di pasar modal masih positif. Hal ini terpantau melalui Penawaran Umum mencapai Rp20,74 triliun melalui satu Penawaran Umum Terbatas dan 11 Penawaran Umum Berkelanjutan. Sementara itu, masih terdapat 123 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp42,56 triliun.

Begitu juga dengan kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang masih terjaga. Hingga Januari 2025, pertumbuhan kredit mencapai 10,27 persen (y-o-y) menjadi Rp7.782 triliun.

Kredit investasi menjadi pemimpin dengan pertumbuhan tertinggi, 13,22 persen, diikuti kredit konsumsi 10,37 persen, dan kredit modal kerja 8,40 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 5,51 persen (y-o-y) menjadi Rp8.879,2 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh 6,86 persen, 6,59 persen, dan 3,49 persen (y-o-y).

OJK juga mencatat kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross 2,18 persen dan NPL net 0,79 persen. Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi 9,72 persen.

Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, rasio NPL gross dan LaR turun dibandingkan Januari 2024, masing-masing sebesar 2,35 persen dan 11,6 persen. Rasio LaR masih di bawah level sebelum pandemi, yakni 9,93 persen pada Desember 2019.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat, tecermin dari permodalan (CAR) di level tinggi, yakni 27,05 persen. Angka ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

Pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), aset industri asuransi pada Januari 2025 mencapai Rp1.146,47 triliun, naik 2,14 persen (y-o-y).

Secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi secara agregat mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing 448,18 persen dan 317,77 persen.

Adapun total aset per Januari 2025 dana pensiun tumbuh 7,26 persen (y-o-y) mencapai Rp1.516,20 triliun. Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,47 persen (y-o-y), mencapai Rp383,11 triliun.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA