Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM – PT PLN (Persero) terus berinovasi dalam mendukung transisi energi dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Hidrogen (PLTGH) pertama di Indonesia. Uji coba ini dilakukan di Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sebagai bagian dari program dedieselisasi menuju energi bersih.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara PLN Kantor Pusat Divisi BKI, PLN Nusantara Power, dan PLN Suku Cadang (SC), dengan pengawasan langsung dari Kementerian ESDM dan BRIN. Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencapai target bauran energi terbarukan di Indonesia.
Sebelumnya, pasokan listrik di Gili Ketapang sepenuhnya bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2 x 470 kW, yang melayani sekitar 1.800 pelanggan. Beban puncak siang hari mencapai 317 kW, sedangkan malam hari 425 kW.
Menurut Ahmad Mustaqir, General Manager PLN UID Jawa Timur, peralihan ke energi hidrogen bertujuan mengatasi berbagai tantangan PLTD, seperti emisi karbon tinggi dan polusi suara.
"PLTD yang ada saat ini menghadapi tantangan seperti emisi karbon dan kebisingan. Oleh karena itu, diperlukan solusi energi bersih, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkap Ahmad Mustaqir.
Dengan inovasi ini, PLN mengimplementasikan First Operation Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) 100 kVA di sistem kelistrikan terisolasi Pulau Gili Ketapang. Proyek ini didukung oleh subholding PLN Nusantara Power UP Gresik dan UP Paiton, yang menyuplai hidrogen untuk operasional pembangkit.
Uji coba pembangkit hidrogen ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Staf Ahli Bupati Probolinggo Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Saniwar, menyatakan harapannya terhadap dampak positif proyek ini bagi masyarakat Gili Ketapang.
"Semoga ke depan keberadaan energi bersih ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat," ujar Saniwar.
Keberhasilan proyek ini tidak hanya membantu dekarbonisasi sektor kelistrikan tetapi juga membuka peluang pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, PLN semakin mendekatkan Indonesia pada target Net Zero Emissions (NZE) 2060.
Editor : Redaksi