Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM - PT PLN (Persero) berhasil mencatat capaian signifikan dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik nasional sepanjang tahun 2024. Melalui transformasi digital secara menyeluruh dan strategi pemeliharaan intensif, PLN mampu menurunkan rata-rata frekuensi gangguan kelistrikan (SAIFI) sebesar 24,32%, menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun. Tak hanya itu, durasi gangguan listrik (SAIDI) juga berkurang sebesar 5,29% atau turun 17,89 menit dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam menyediakan pelayanan listrik yang andal, berkualitas, dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan energi nasional sebagaimana tercantum dalam program Asta Cita.
“Listrik adalah kebutuhan primer. Karena itu, kami akan terus meningkatkan kualitas kelistrikan demi mendukung kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Darmawan.
Keberhasilan ini tak lepas dari upaya PLN melakukan transformasi digital end-to-end sejak 2020, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga layanan pelanggan. Digitalisasi ini memungkinkan PLN melakukan pemantauan real-time, pemetaan gangguan presisi, dan respon cepat terhadap kendala kelistrikan.
“Peningkatan keandalan pasokan listrik merupakan hasil nyata dari strategi digitalisasi kami. Melalui integrasi sistem, PLN mampu menjaga stabilitas dan keandalan listrik di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.
Realisasi susut jaringan listrik juga mencatatkan hasil positif, sebesar 8,55% hingga akhir 2024 atau mencapai 100,45% dari target yang ditetapkan. Ini menunjukkan peningkatan efisiensi dan pengelolaan energi yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Darmawan menyebut pencapaian ini tidak lepas dari dedikasi seluruh insan PLN di seluruh tanah air yang terus bekerja keras tanpa mengenal lelah.
“Mereka bekerja dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab demi mendukung ketahanan energi nasional,” tuturnya.
Inovasi digital lainnya yang sukses diterapkan PLN adalah aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini memudahkan pelanggan dalam menyampaikan laporan gangguan listrik dan berinteraksi langsung dengan petugas di lapangan. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan sistem Virtual Command Center (VCC) dan Yantek Mobile, sehingga gangguan dapat ditangani dengan cepat dan efisien.
Hingga Desember 2024, jumlah pengguna PLN Mobile melonjak menjadi 52,48 juta pengguna, meningkat lebih dari 5,45 juta dari tahun sebelumnya. Dengan rating 4,9 di Playstore, aplikasi ini menjadi bukti kepercayaan publik terhadap transformasi layanan PLN.
“Dulu keluhan pelanggan soal lambatnya penanganan sering kami terima. Sekarang, berkat PLN Mobile, semua lebih cepat dan transparan,” kata Darmawan.
Keandalan pasokan listrik yang meningkat tidak hanya berdampak pada peningkatan pelayanan, tetapi juga memperkuat peran PLN sebagai institusi strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan tren positif ini, kami optimistis PLN akan terus berperan penting dalam pembangunan nasional dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas Darmawan.
Editor : Redaksi