Reporter : Rochman Arif
JATIMKINI.COM, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 Sub Regional Jawa mempersiapkan langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran operasional di tengah potensi cuaca ekstrem. Sebab, belum lama ini BMKG memprediksi terjadi banjir di pesisir (rob).
Hal ini mendorong Pelabuhan Tanjung Perak gencar melakukan perawatan dan pemeliharaan di sejumlah titik rawan terdampak. Beberapa antisipasi meliputi perantingan pohon, pembersihan gorong-gorong di saluran pintu air Pelindo, serta normalisasi saluran dan tali air.
Selain itu, persediaan pompa air, genset cadangan, dan instalasi listrik juga diperiksa dan ditambah di area yang berpotensi terendam rob. Sebut saja di Pelabuhan Kalimas dan Dermaga Jamrud Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN).
Sub Regional Head Jawa Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Bambang Hasbullah, mengatakan Pelabuhan Tanjung Perak sudah melakukan persiapan menghadapi potensi banjir rob. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan update informasi mengenai cuaca.
“Pelabuhan Tanjung Perak telah mengantisipasi segala kemungkinan terbutuk. Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan operasional di pelabuhan,” ujar Bambang.
Pelabuhan Tanjung Perak optimistis cuaca ekstrem tidak berdampak pada operasional. Meski begitu, langkah-langkah antisipasi sudah disiapkan, termasuk sosialiasi kepada para pengguna jasa.
Entitias bisnis milik negara ini juga menyiapkan arus alternatif bagi semua kendaraan roda yang melintas apabila terjadi banjir rob. Pemilik kapal diminta mewaspadai kecepatan angin yang mencapai 21 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter di perairan.
“Kami berharap cuaca ekstrem ini tidak terlalu berdampak pada operasional. Namun jika kemungkinan terburuk terjadi, kami sudah memiliki antisipasinya,” tegasnya.
Belum lama ini BMKG memberikan update terkait potensi banjir rob di sejumlah wilayah Indonesia pada 7-28 Februari 2025. Gelombang tinggi antara 2,5-4 meter diperkirakan terjadi di Laut Jawa Timur pada 8-11 Februari 2025.
Sementara di Perairan Tuban, Lamongan, dan Gresik bagian utara gelombang diperkirakan setinggi 1,25-2,5 meter. Fenomena bulan purnama pada 12 Februari 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut.
Editor : Rochman Arif