Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM, PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkitan Minahasa, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa, menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berbasis drone. Kolaborasi di bidang teknologi ini untuk meningkatkan produksi listrik di wilayah setempat.
Inovasi ini dilaksanakan pada Rabu (6/11/2024), sebagai upaya untuk memastikan keandalan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama dan PLTA Tanggari.
Di mana keduanya hanya mampu menghasilkan sekitar 70 persen. turunnya kapasitas ini sebagai akibat musim kemarau ekstrem, dan pertumbuhan eceng gondok di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa penerapan TMC berbasis drone ini bertujuan untuk meningkatkan volume air waduk DAS Tondano.
“Dengan metode teknologi modifikasi cuaca menggunakan drone rotary (Extended GBG) dan bahan semai serbuk mikropartikel higroskopis, kami berharap bisa menambah curah hujan di area tangkapan air Danau Tondano, yang pada gilirannya bisa meningkatkan produksi energi listrik di PLTA Unit Pembangkitan Minahasa,” ujar Ruly dalam surat resminya.
Sementara itu, Asisten II Bupati Minahasa, Arody Tangkere, menyambut baik langkah ini. Ia berharap ada penekanan pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari penerapan teknologi tersebut.
“Danau dan sungai Tondano memiliki peran vital dalam mendukung operasional PLTA di Minahasa. Sejauh ini keduanya telah memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini. Oleh karena itu, riset yang sudah diperkenalkan menjadi momentum penting untuk memberikan solusi konkret terhadap masalah cuaca dan iklim,” ungkap Arody.
Dalam pelaksanaannya, TMC menggunakan drone untuk menyemai awan dengan bahan higroskopis, yang bertujuan untuk meningkatkan curah hujan di wilayah tangkapan air Danau Tondano.
Selain itu, PLN NP Unit Pembangkitan Minahasa juga bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk menerapkan metode biological control guna menekan pertumbuhan eceng gondok yang selama ini menghambat aliran air ke PLTA.
Dengan penerapan TMC dan pengendalian eceng gondok, PLN NP berharap produksi listrik dari PLTA di Minahasa bisa kembali optimal. Hal ini diharapkan dapat menjaga pasokan listrik yang stabil bagi masyarakat.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen PLN NP menghadapi tantangan perubahan iklim dan memastikan keberlanjutan energi di Indonesia.
Metode TMC berbasis drone ini dipilih karena lebih efektif untuk diterapkan di Danau Tondano, yang terletak di jalur penerbangan yang cukup padat dan memiliki luas yang tidak terlalu besar. Penggunaan pesawat terbang untuk TMC dinilai kurang efektif di wilayah ini, sehingga drone menjadi pilihan yang lebih tepat.
Editor : Rochman Arif