x
x

PLN Nusantara Power Rebut Kapitalisasi Global Lewat Bursa Karbon

Selasa, 29 Apr 2025 20:51 WIB

Reporter : Rochman Arief

JATIMKINI.COM, PT PLN Nusantara Power (PLN NP) makin agresif menempatkan diri sebagai pemain utama dalam kapitalisasi karbon. Bahkan subholding listrik terbesar di Asia Tenggara ini terus tengah mengincari pasar internasional, selain pasar domestik.

Di tengah percepatan transisi energi dan tekanan global terhadap target emisi, PLN NP menunjukkan instrumen pasar bisa menjadi senjata utama menuju ekonomi hijau yang berdaya saing.

Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Nusantara Power Komang Parmita menjelaskan perjalanan dan tujuan dari perdagangan karbon ini.

“Bisnis karbon bukan lagi sekadar opsi tambahan, saat ini sudah menjadi keharusan strategis. Kami berharap bisa mendorong sinergi lintas sektor dalam mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Komang.

Menariknya, PLN NP turut mengikuti arus hingga mengarahkan laju perdagangan karbon. PLTGU Muara Karang Blok 3 menjadi pionir sebagai pembangkit pertama di lingkungan PLN Group yang terdaftar di Bursa Karbon Nasional.

Di entitas ini, PLN NP mampu menghemat emisi sebesar 900.000 ton CO. Capaian ini menjadikan PLN NP sebagai trader karbon terbesar di IDX Carbon.

Bahkan kali ini PLN NP mulai menembus pasar global. Pada 20 Januari 2025, PLTGU Muara Tawar mencatatkan penjualan 30.000 ton carbon credit ke pasar internasional. Selanjutnya pengalihan 750.000 ton dari pembangkit lain ke skema global.

Langkah ini menandai keseriusan PLN dalam mengintegrasikan perdagangan karbon sebagai bagian dari portofolio bisnis masa depan. Terbaru, PLTMG Sumbagut 2 Peaker berkapasitas 250 MW juga resmi masuk pasar karbon nasional, dengan potensi reduksi emisi sebesar 277.000 ton CO.

Executive Vice President Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PT PLN, Abdan Hanif, menegaskan bahwa langkah ini kontribusi nyata terhadap mitigasi krisis iklim. “PLN bergerak cepat membangun kapabilitas dan mengambil peran sentral dalam pasar karbon yang kredibel, transparan, dan terintegrasi,” ujarnya.

Salah satu mitra strategis PLN NP dalam proyek ini adalah Fairatmos. Ini merupakan pengembang teknologi karbon berbasis alam yang memperluas jaringan proyeknya di Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina, dan sejumlah pasar Asia Tenggara.

Perusahaan ini dikenal dengan proyek karbon biru dan restorasi gambutnya, dua sektor penting dalam penguatan kredit karbon berbasis alam (nature-based).Kapitalisasi karbon telah menjadi arus utama dalam transformasi energi. Di sinilah PLN NP mengukuhkan posisi sebagai perancang masa depan energi bersih berbasis pasar.

Di tengah geliat ini, PLN NP menyelenggarakan Seminar Bisnis Karbon di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 28 April 2025. Acara ini dihadiri lebih dari 40 perusahaan dan pemangku kepentingan dari sektor energi, industri, dan pemerintahan.

Seminar menjadi forum diskusi untuk membedah potensi pasar karbon dan merumuskan langkah konkret akselerasi ekonomi hijau. Hadir pula narasumber dari BEI, Kementerian Lingkungan Hidup, Fairatmos, serta internal PLN Group—menandai pertemuan lintas sektor yang tak hanya berbagi wacana, tapi juga membuka peluang kolaborasi strategis.

Editor : Rochman Arief

IDUL ADHA 2025
Kopilot
LAINNYA