Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM, PLN Nusantara Power (PLN NP) menunjukkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Subholding PT PLN itu memperkenalkan program Sistem Pengembangan Agrikultur Terpadu Desa Sinergi Energi (SIPANDU DESI).
PLN Nusantara Power menjadikannya sebagai program CSR yang sudah berjalan di Desa Kaliuntu dan Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban. Program ini hadir sebagai langkah inovatif yang mengintegrasikan teknologi hijau dengan kearifan lokal.
Focus utama program ini pada pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan agrikultur terpadu. Dengan infrastruktur PLTS serta pemanfaatan limbah pertanian jagung sebagai biomassa untuk pembangkit listrik, program ini berhasil mengatasi tantangan di sektor pertanian dan peternakan.
Dampaknya mampu memberi dampak positif, mulai dari peningkatan produktivitas hingga penghematan biaya operasional dan penurunan emisi karbon.
Selain memberikan dampak lingkungan, program yang dijalankan PLN NP Unit Pembangkitan Tanjung Awar-awar ini secara signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan program ini mendorong petani dan peternak di Jenu dapat mengakses teknologi dan pengetahuan baru. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Transformasi limbah menjadi produk bernilai tinggi seperti biomassa dan pupuk organik, membuka peluang ekonomi baru yang lebih luas.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah dalam surat elektroniknya menyatakan SIPANDU DESI merupakan komitmen perusahaan mengintegrasikan inovasi energi terbarukan ke dalam kehidupan masyarakat.
“SIPANDU DESI bentuk komitmen kami menyinergikan teknologi hijau dan potensi lokal. Utamanya dalam mendukung ketahanan pangan dan energi masyarakat desa. Saya berharap program ini menginspirasi dan bisa direplikasi di daerah lain,” kata Ruly, Kamis (7/11/2024).
Hingga saat ini, SIPANDU DESI telah memberikan manfaat bagi 122 penerima manfaat. Jumlah ini terdiri atas petani, peternak, hingga kelompok lansia dan warga prasejahtera di kawasan tersebut.
Melalui pendekatan agrikultur terpadu yang ramah lingkungan dan efisien, program ini berhasil mengurangi potensi emisi CO sebesar 11,5 ton per bulan. Potensi emisi itu direduksi dengan pemanfataan limbah pertanian jagung yang selama ini dibakar petani. Bongkol jagung dimanfaatkan sebagai biomassa untuk co-firing PLTU Tanjung Awar-awar, sedangkan batang dan daunnya dijadikan pakan ternak.
Program SIPANDU DESI berhasil mendatangkan penghematan bagi petani dan peternak penerima program. Penggunaan solar panel dalam pengairan mampu menghemat pengeluaran solar hingga 140 liter per musim tanam.
Begitu juga dengan pemanfaatan limbah jagung sebagai pakan silase, juga menghadirkan penghematan biaya pakan ternak terutama saat musim kemarau.
Keberhasilan program SIPANDU DESI telah diakui di kancah nasional. Dalam Community Involvement Development (CID) Award 2024, program tersebut menjadi yang terbaik pada kategori Desa Berdaya.
Editor : Rochman Arif