JATIMKINI.COM, Penetapan upah kerja tahun 2025 di sejumlah daerah Jawa Timur masih dalam pembahasan. Namun Gresik malah sebaliknya. Wilayah ini sudah mengantongi besaran kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) tahun depan.
Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPK Apindo) Gresik, Alfan Wahyuddin mengaku kenaikan UMK tahun depan tinggal menunggu waktu.
“Besaran kenaikan UMK 2025 untuk wilayah Gresik sudah kami tentukan, dan saat ini tinggal menunggu pengumuman,” kata Alfan Wahyuddin di Gresik, Selasa (22/10/2024).
Pengusaha jasa konstruksi itu mengaku kenaikan UMK 2025 telah melibatkan dewan pengupahan setempat. Selanjutnya dewan pengupahan Gresik melakukan survei terhadap anggota Apindo (pengusaha) di Gresik.
Dari survei itu kemudian dilakukan kajian dan analisa. Hasilnya, diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Gresik dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya pemerintah menggelar pertemuan dengan serikat pekerja, dan Apindo Jawa Timur bersama dewan pengupahan, untuk mengkaji besaran UMK 2025.
“Kapasitas kami melakukan survei dan kajian. Soal hasil, sudah kami serahkan ke pemerintah, karena kami tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkan,” Alfan menjelaskan.
Apindo Gresik mengaku kenaikan UMK memang dibutuhkan. Langkah ini diambil guna menjaga daya beli pekerja (masyarakat), agar perekonomian tetap stabil. Namun Apindo Gresik berharap kenaikan tetap proporsional agar iklim usaha dan investasi tetap kondusif.
“Survei yang kami lakukan, ada perusahaan yang keuangannya stabil, bagus, dan ada yang stuck cenderung turun. Nah ini perlu jalan tengah, agar kenaikan melindungi semua pihak,” urai Alfan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik, Zainul Arifin meminta semua pihak mewaspadai tahun politik. Masalahnya kenaikan UMK 2025 berbarengan dengan jadwal pilkada serentak pada 27 November 2024.
“Kami akan kawal apapun tugas kami, khususnya kenaikan upah kerja. Semoga rekan-rekan sudah memiliki bahan dan strategi, karena 23 November penetapan usulan (UMK), empat hari kemudian pilkada,” jelas Zainul Arifin.
Ia tidak menampik tahun politik bisa muncul hal-hal tak terduga. Namun ia optimistis penetapan UMK tahun ini berjalan mulus sperti tahun lalu. Soal kenaikan, ia mengaku akan membahas bersama pengusaha dan serikat pekerja.
Editor : Rochman Arif