x
x

Menikmati Suguhan Kuliner Heritage di Viaduct by Gubeng Surabaya

Selasa, 10 Sep 2024 15:46 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Bicara soal makanan, tentu tidak pernah ada habisnya. Aneka jenis makanan terus mengalami perkembangan dan inovasi yang bisa ditemui di berbagai rumah makan.

Sebagai tempat makan yang tergolong cukup baru di Surabaya, Viaduct by Gubeng yang terletak di Jl. Nias 110 ini terus berupaya untuk menyuguhkan inovasi kuliner yang beragam, khususnya kuliner nusantara.

Bukan hanya menyuguhkan aneka kuliner, Viaduct by Gubeng yang dikelola masyarakat sekitar Kecamatan Gubeng dalam program Rumah Padat Karya (RPK) gagasan Pemerintah Kota Surabaya ini pun bisa menjadi tempat nongkrong, tempat belanja souvenir batik atau kerajinan para seniman, hingga sebagai arena olahraga basket.

Pengunjung menikmati santap siang di Viaduct Gubeng. Foto : Peni Widarti
"Pengunjung menikmati santap siang di Viaduct Gubeng. Foto : Peni Widarti"

Di sini pengunjung bisa menikmati atmosfer kafe yang menyuguhkan perpaduan konsep heritage dan modern yang sesekali akan diiringi nyaringnya suara kereta api yang sedang melintas di depannya.

Domas Dewantoro, salah satu tim manajemen Viaduct by Gubeng, menjelaskan, RPK Viaduct Gubeng ini telah menjadi percontohan bagi program pemberdayaan masyarakat di Surabaya. Sebab, sejak dikembangkan hingga saat ini telah berhasil meraup omset rerata Rp3,5 juta - Rp4 juta/hari.

“Sesuai dengan konsepnya sebagai tempat pemberdayaan masyarakat, maka para pekerja di sini merupakan warga sekitar di Kecamatan Gubeng. Para pekerja sebanyak 7 orang juga memiliki ragam usia, dari muda hingga tua, dengan begitu setiap orang punya kesempatan untuk berkarya,” katanya kepada Jatimkini, Selasa (10/9/2024).

Untuk jenis kuliner yang dihidangkan, kata Domas, juga cukup beragam yang asli dibuat oleh para pelaku UMKM. Khusus untuk makanan tradisional, di Viaduct Gubeng ini terdapat sebanyak 6 UMKM dengan suguhan kuliner khas daerah seperti lontong balap, lontong kupang, rujak cingur, gado-gado, dan lainnya.

Harga yang ditawarkan juga cukup kompetitif di tengah gempuran kafe-kafe kekinian. Misalkan menu mininuman, dapat dinikmati dengan harga mulai Rp10.000-an, dan untuk makanan masih berada di bawah Rp50.000/porsi.

“Kami menjamin makanan para UMKM ini enak dan cocok di lidah penikmatnya, karena setiap UMKM yang masuk dan mengisi ruang stand harus melewati kurasi lebih dulu,” ujarnya.

Aneka masakan nusantara Nasi Paru dan petulo. Foto : Peni Widarti
"Aneka masakan nusantara Nasi Paru dan petulo. Foto : Peni Widarti"

Ia menambahkan, RPK Viaduct Gubeng ini juga dilengkapi dengan arena-arena seru seperti lapangan basket, spot untuk membatik dan sudut-sudut estetik untuk berfoto . Pengunjung pun boleh mencoba fasilitasnya dengan bebas.

“Di sini kami juga telah mengembangkan program pelatihan basket bagi anak-anak secara privat dengan rentang usia 7 tahun - 19 tahun dan dengan durasi pelatihan per sesi 1,5 jam sampai 2 jam. Saat ini sudah 7 orang murid kursus basket,” jelasnya.

Arena lapangan basket jadi fasilitas unggulan Viaduct Gubeng. Foto : Peni Widarti
"Arena lapangan basket jadi fasilitas unggulan Viaduct Gubeng. Foto : Peni Widarti"

Tak hanya itu, RPK Viaduct Gubeng ini juga menyediakan kelas pelatihan Catur setiap Sabtu dan Minggu jam 10.00 WIB. Rerata peserta kursus permainan Catur merupakan anak-anak usia SD sampai SMP.

“Kami juga menggandeng Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) untuk meningkatkan layanan kursus catur bagi anak-anak,” imbuhnya.

 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA