x
x

Pelajar Sidoarjo Raih Prestasi Internasional, Terpilih Asian Girls in Actions Project 2024

Sabtu, 22 Jun 2024 18:22 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Dunia pendidikan Sidoarjo berhasil mengguncang Asia. Salah satu pelajarnya, Chika Alifia Wijaya berhasil terpilih sebagai awardee scholarship dari Garden of Hope (GOH) Foundation of Taiwan. Pelajar kelas 11 SMA Negeri 1 Sidoarjo itu masuk 10 besar Asia dalam program Asian Girl's in Actions Project 2024.

Program Asian Girls in Actions bertujuan mendukung remaja (pelajar) berusia 15-19 tahun di Asia, dalam menyelesaikan proyek yang selaras dengan United Nations SDG’s (Sustainable Development Goal's).

Chika menjadi satu-satunya pelajar Indonesia terpilih. Selanjutnya dia akan bergabung dengan pelajar dari negara Asia lainnya, seperti Bangladesh, Bhutan, India, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, dan Taiwan.

Terpilihnya Chika setelah mengajukan proposal berjudul ‘Waste Warriors: Youth-led Waste Education for Orphan, Special Kids, and the Victim of Bully Children's Empowerment’. Prorposal itu mampu menyisihkan lebih dari 100 peserta dari seluruh Asia. Adapun proses seleksi terdiri atas berkas dan deskripsi proyek, ditambah dengan wawancara.

Tepat pada 3 Mei 2024, Chika berhasil mengamankan posisinya sebagai awardee. Proyeknya akan diterapkan di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo. Yakni, komunitas yang memiliki inisiatif lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah berkelanjutan.

Pegiat Lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto mengungkapkan rasa bangganya. Sebab proyek 'Waste Warriors' yang diusulkan Chika sejalan dengan misi Kampung Edukasi Sampah.

“Dengan dukungan dari Garden of Hope Foundation, dan kolaborasi internasional di Taiwan, saya yakin proyek ini akan memberikan dampak positif bagi anak-anak kelompok khusus dan masyarakat luas,” tulis Edi Priyanto dalam pernyataan resminya, Sabtu (22/6/2024).

Selanjutnya Chika menjadi duta Indonesia dalam Project-Based Learning (PBL) Workshop di Taiwan selama satu minggu. Ia akan mendapatkan masukan dari guru-guru Sheng Kuang Catholic School, staf GOH Foundation, dan guru iEARN Taiwan terkait proyeknya.

Proyek Chika didasari pentingnya penanaman pendidikan sejak usia dini. Terutama anak-anak kelompok khusus seperti yatim-dhuafa, anak berkebutuhan khusus, dan korban perundungan.

“Semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan. Tanpa memandang gender,” lanjut Edi, yang juga pembimbing Chika.

Proyek ini bertujuan mendukung SDG's tentang pendidikan berkualitas, mengurangi kesenjangan, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amiq mengaku bangga dan mengapresiasi prestasi Chika. Terlebih Chika merepresentasikan remaja yang peduli dengan generasi masa depan.

“Semoga prestasi ini dapat dikembangkan dan dirawat spiritnya. Prestasi Chika yang membanggakan ini akan memotivasi kita semua untuk terus menumbuhkan budaya peduli lingkungan,” Amiq menjelaskan.

Apresiasi tinggi atas prestasi Chika juga disampaikan Kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto. Menurutnya, Chika adalah salah satu siswa Smanisda (sebutan populer SMAN 1 Sidoarjo) yang menaruh perhatian besar atas isu kesehatan lingkungan.

“Saya dan keluarga besar Smanisda memberikan apresiasi tinggi kepada ananda Chika. Dia memiliki kepedulian tinggi atas isu lingkungan global. Kali ini dia fokus terhadap kepedulian lingkungan. Salut kepada pandangannya yang inspiratif,” tegasnya.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA