x
x

PJB Mulai Manfaat Sampah Sidoarjo Untuk PLTU. Respon Bupati Sidoarjo Begini..

Rabu, 14 Sep 2022 12:05 WIB

JatimKini

Guna menekan angka sampah setiap hari terus bertambah PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mulai memanfaatkan sampah ini dalam penyediaan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Untuk itu, anak perusahaan PT PLN ini menggandeng Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dalam pemanfaatan sampah tersebut.

Direktur Mega Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto mengatasakan, pemanfaatan sampah yang berasal dari Sidoarjo akan menjadi bahan bakar pengganti batu bara dalam sistem co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola PJB.

"Program cofiring diharapkan dapat berkontribusi sebesar 3,59% terhadap bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23% di tahun 2025. Diperlukan pasokan biomassa mencapai 10,2 juta ton per tahunnya. Untuk itu kami membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder yang diantaranya dukungan dari segi kebijakan, insentif/kompensasi, pembebasan PPN & PSDH, hingga dukungan sarana pengolahan sampah", terang Wiluyo dalam keterangan resminya di Surabaya, Senin, (14/09/2022)

Lebih lanjut Wiluyo mengungkapkan, PJB dan Pemkab Sidoarjo telah menginisiasi pengelolaan sampah menjadi bahan bakar (waste to fuel) sejak awal tahun 2022 lalu . PJB selama ini telah melakukan riset dan pengujian keamanan pemanfaatan BBJP di PLTU, mitigasi resiko telah dipetakan dan selanjutnya akan siap sebagai offtaker BBJP produksi DLH Sidoarjo. Hal ini adalah bentuk komitmen PLN Group dalam membantu mengatasi problematika sampah, mendukung lingkungan bersih dan sehat serta mendorong terjemahan konsep waste to fuel into reality.

Melalui sinergi yang baik ini, telah dilaksanakan pengiriman BBJP dari TPS Jabon Sidoarjo sebanyak 160 ton yang digunakan sebagai bahan bakar co-firing di PLTU Tanjung Awar-Awar dan PLTU Paiton pada bulan Juli 2022. BBJP tersebut dapat digunakan bahan bakar pengganti batu bara dalam co-firing sebesar 3%.

Sementara itu, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK mengatakan, sinergi antarinstansi seperti PJB bersama Pemkab Sidoarjo perlu dieksekusi secara langsung untuk membawa perubahan lingkungan yang lebih hijau. Sinergi ini juga akan berdampak penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagaimana sudah ditetapkan dalam target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Selain itu pemanfaatan sampah sebagai BBJP juga merupakan salah satu rekomendasi KPK.

"Program co-firing merupakan upaya percepatan target bauran EBT dan komitmen carbon neutral dengan cara melakukan substitusi sebagian batu bara dengan sumber energi alternatif seperti sampah, biomassa, dan lainnya. Kami mendukung percepatan program serupa demi tercapainya lingkungan Indonesia yang lebih baik", ujar Pahala.

Disisi lain , Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengungkapkan, pihaknya menyabut baik langkah PJB dalam pengolahan sampah untuk dijadikan bahan baku dalam memproduksi energi kelistrikan nasional. Tidak hanya itu saja , ujar Bupati ini , kerja sama ini akan mendorong seluruh daerah di Kabupaten Sidoarjo untuk dapat mengumpulkan dan mengelola sampah untuk di daur ulang untuk dijadikan bahan baku pakan ternak dan kompos, serta dimanfaatkan menjadi sumber energi.

"Program co-firing PLTU yang menggunakan BBJP ini menjadi salah satu solusi untuk permasalahan sampah di kota kami (Sidoarjo). Saya berharap agar sinergi ini terus terjalin dengan tujuan menciptakan Sidoarjo bebas sampah dan terwujudnya lingkungan yang bersih serta kualitas udara yang lebih asri ", pungkas , Ahmad Muhdlor Ali

Editor : Redaksi

LAINNYA