Reporter : Bagus Suryo
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menggencarkan stabilisasi harga beras dan menjaga suplai bahan pangan menjelang Ramadan. Setelah menggelar pasar murah, warung tekan inflasi mbois ilakes obral beras murah di Pasar Blimbing.
"Pemerintah hadir untuk stabilisasi harga beras dan menjaga suplai pasokan pangan sesuai perintah Pak Penjabat Wali Kota Malang," tegas Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Jumat (1/3).
Ia menjelaskan warung tekan inflasi mbois ilakes di Pasar Blimbing membantu warga di tengah gejolak harga beras. Dalam waktu dekat ini, lanjutnya, menyusul warung serupa di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Malang.
"Stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya diupayakan bukan saja selama menjelang Ramadan, melainkan sampai Lebaran," katanya.
Selama tiga hari warung tekan inflasi mbois ilakes di Pasar Blimbing menjual 10 ton beras SPHP, 5 ton gula dan 1 ton minyak goreng. Bahan pangan pokok itu cepat ludes diserbu pembeli.
Harga beras SPHP di warung tersebut Rp52.000 per kemasan 5 kg. Harga lebih murah ketimbang harga pasar Rp54.500. Adapun gula dijual Rp16.300 per kg dan minyak goreng kemasan Rp18.000 per liter.
"Animo pembeli cukup tinggi, warung dibuka langsung banyak pembeli, jam 10.00 WIB habis," ujarnya.
Keberadaan warung itu membantu warga di tengah gejolak harga beras. Sebab, harga beras medium di tingkat distributor mencapai Rp14.800 per kg. Harga itu melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras premium sesuai ketentuan Rp13.900 per kg.
Sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 tahun 2023, HET beras medium Rp10.900 per kg dan beras premium Rp13.900 per kg.
Pedagang beras di Pasar Bunulrejo Kota Malang, Supriyono mengatakan kulakan beras lahap medium kemasan 5 kg pada distributor Rp74.000. Selanjutnya, pedagang menjual ke konsumen Rp76.000. Sedangkan harga kulakan beras mentari Rp74.750 kemasan 5 kg, dijual Rp77.000.
Editor : Redaksi