x
x

Dampak Hilirisasi, Investasi Jatim Melonjak 31,5% Tembus Rp145,1 Triliun

Senin, 29 Jan 2024 17:52 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Provinsi Jawa Timur pada 2023 mencatatkan realisasi kinerja investasi mencapai Rp145,1 triliun atau meningkat 31,5% dibandingkan capaian 2022 serta melampaui target nasional.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, lonjakan realisasi investasi pada 2023 tersebut tidak lepas dari tingginya realisasi proyek hilirisasi yang tercatat Rp52,1 triliun atau setara 35,9% dari realisasi investasi 2023. 

“Perlu digarisbawahi bahwa proyek hilirisasi tidak hanya smelter tembaga, namun juga termasuk proyek industri kayu dan turunannya, industri kimia farmasi dan turunannya serta perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan beserta industri pengolahannya,” katanya, Sabtu (27/1/2024).

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Menteri Investasi / Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia pada 24 Januari 2024, realisasi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penananam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jatim pada kuartal IV/2023 saja mampu menembus angka Rp45 triliun dengan tren pertumbuhan PMA 56,3% dan PMDN mencapai 14,7%.

Dari capaian Rp145,1 triliun tersebut, kontribusi PMA sebesar 48,4% dan PMDN sebesar 51,6%. Prosentase itu setara dengan Rp70,2 triliun realisasi PMA dan Rp74,9 triliun realisasi PMDN. Berdasarkan data ini, perlahan-lahan gap antara realisasi PMA dan PMDN pun semakin menipis.

"Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim sungguh luar biasa. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir, di 2023 realisasi investasi Jatim melampaui target RPJMD, juga melampaui target capaian investasi nasional,” ujarnya.

Khofifah memaparkan, realisasi investasi ini juga didorong oleh hilirisasi di berbagai bidang usaha, di antaranya hilirisasi batu bara dari PMA mencapai US$2.612 juta, dan PMDN mencapai Rp3.206, 5 miliar, hilirisasi minyak bumi dan gas alam dari PMA mencapai US$297,4 juta dan PMDN mencapai Rp2.661,8 miliar. Sementara untuk hilirisasi perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan (PKPK) dari PMA US$159,4 juta dan PMDN Rp4.667,2 miliar.

“Hilirisasi perlu terus didorong sehingga inline dengan kebijakan dari pemerintah pusat,” imbuhnya.

Ia menambahkan, realisasi kinerja investasi ini pun telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 236.769 orang dengan rincian 1.284 tenaga kerja asing dan 235.485 orang tenaga kerja Indonesia.

Untuk itu, tambahnya, ke depan perlu dilakukan akselerasi pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, aksesibilitas jalan sebagai penopang pusat - pusat kegiatan ekonomi baru di luar Jawa, sebab hal ini bisa menarik investor ke Jatim.

Dengan begitu ini akan menarik investasi di luar Pulau Jawa, terutama dalam hal hilirisasi baik mineral dan logam maupun perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan.

“Peluang berinvestasi di Jatim terbukti terbuka baik bagi luar negeri maupun dalam negeri yang dapat memperluas keterbukaan lapangan kerja, hal ini selaras dengan marwah Jatim Kerja  memperluas lapangan pekerjaan dan membangun keunggulan ekonomi di Jatim,” imbuh Khofifah.

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA