x
x

Penyaluran Kredit Bank Jatim 2024 Dipatok Tumbuh 16% - 18%

Selasa, 23 Jan 2024 14:33 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tahun ini menargetkan kinerja penyaluran kredit bisa tumbuh 16% - 18% seiring dengan berbagai strategi dan transformasi bisnis yang disiapkan bank berkode saham BJTM ini.

Direktur Utama Busrul Iman menjelaskan, pada 2023 Bank Jatim telah berhasil merealisasikan penyaluran kredit sebesar Rp54,7 triliun atau tumbuh 18,54% (Yoy). Kinerja itu juga diiringi dengan meningkatnya aset perusahaan di 2023 menjadi sebesar Rp103,85 triliun.

“Pertumbuhan kredit tertinggi Bank Jatim di tahun lalu terjadi di sektor produktif (komersial & SME) sebesar 34,28% (yoy) dan sektor konsumer sebesar 8,91% (yoy),” katanya dalam Pemaparan Publik Bank Jatim Tahun 2023, Selasa (23/1/2024).

Sedangkan untuk kredit konsumtif yang menjadi captive market, lanjut Busrul, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti penerimaan Aparatur Sipil Negera (ASN) baru, kenaikan gaji berkala ASN, momen penerimaan sekolah, liburan dan lainnya.

Peningkatan kredit yang telah dicapai Bank Jatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Tercatat, rasio LDR pada 2022 hanya sebesar 56,50%, kemudian naik menjadi 70,03% pada 2023. 

Penyaluran kredit BJTM juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang melandai, yakni di angka 2,83% pada 2022 menjadi 2,49% pada 2023. 

“Itu artinya kualitas kredit Bank Jatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi. NPL kita juga berhasil turun karena kami telah melakukan penyelesaian kredit bermasalah serta adanya kredit hapus buku dan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp1,47 triliun,” ungkapnya.

Busrul melanjutkan, untuk mencapai target penyaluran kredit 2024, Bank Jatim pun akan menjalankan strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta akan menambah jumlah Account Officer (AO) secara masif.

Guna meningkatkan kinerja perbankan secara keseluruhan, Bank Jatim tahun ini juga akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp273,5 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan dan pemantapan di bidang teknologi informasi (TI) dan digital, dengan komposisi Rp186 miliar untuk capital expenditur (Capex) atau belanja modal dan untuk operational expenditur (Opex) atau belanja operasional sebesar Rp87 miliar.

“Anggaran yang disiapkan tahun ini meningkat sebesar 2,14% dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sejumlah strategi lain juga disiapkan, di antaranya berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile, gencar meningkatkan sektor kredit melalui pasar-pasar baru, memaksimalkan kembali captive market, dan mendorong terlaksananya Kelompok Usaha Bank (KUB), dan hingga saat ini Bank Jatim sudah melakukan KUB dengan Bank NTB Syariah dan Bank Lampung guna mencapai visi misi menjadi BPD Nomor 1 di Indonesia.


“Untuk New JConnect Mobile saat ini progressnya masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur, rinciannya ada 36 fitur baru dan 58 fitur existing,” jelasnya.

Menurutnya, di tengah perkembangan ekonomi digital, Bank Jatim senantiasa mengembangkan ekosistem digital yang dimiliki agar semakin efisien demi memenuhi kebutuhan nasabah yang memiliki mobilitas tinggi. Harapannya, dengan semakin lengkapnya layanan dan fitur yang disediakan dapat menjadi daya tarik bagi nasabah eksisting dan dapat meningkatkan nilai transaksi maupun jumlah nasabah baru.

Untuk diketahui, kinerja digital banking Bank Jatim memang cukup memuaskan. Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (yoy) dengan nominal transaksi sebesar Rp42 triliun atau naik 45% (yoy). 

Pengguna JConnect IB Corporate tercatat sebanyak 8.319 user atau naik 31% (yoy) dengan nominal transaksi Rp11,7 triliun. Sementara jumlah Agen Jatim juga tumbuh 146% (yoy) menjadi 7.158 dengan nominal transaksinya Rp92,3 miliar.

Sedangkan merchant QRIS Bank Jatim tercatat 136.274 merchant atau tumbuh 133% (yoy) dengan transaksi sebesar Rp697 miliar atau tumbuh 262% (yoy). JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah memproses 35.710 persetujuan kredit dari 42.900 permohonan kredit.

“Semua pencapaian positif ini tidak lepas dari adanya 5 pilar transformasi yang telah diterapkan yakni transformasi organisasi, transformasi human capital, transformasi rule making rules, transformasi IT & Digital Banking, dan aksi korporasi,” imbuh Busrul.

Ia menambahkan, BJTM juga terus meningkatkan kapasitas bisnis International Banking dan Treasury sebagai profit booster. Di luar bisnis yang telah berjalan, BJTM saat ini dalam proses pengajuan izin untuk menjadi mitra Bank Indonesia dalam pendalaman money market serta aktif dalam penawaran produk treasury/ international, custodian, sub mitra distribusi surat berharga retail negara, terutama kepada nasabah dan/atau counterparty bank domestik.

 

 

 

 

Editor : Redaksi

LAINNYA