x
x

KUB : Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov NTB & Bank NTB Syariah

Sabtu, 11 Mei 2024 09:02 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dengan Bank NTB Syariah dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) sebagai bagian dari proses Kelompok Usaha Bank (KUB).

Penandatanganan yang dilakukan di Multazam Ballroom, Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram pada 8 Mei 2024 ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi. Turut hadir menyaksikan yakni Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. 

Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono menyatakan sangat mengapresiasi semangat Bank NTB Syariah dan Bank Jatim dalam melakukan kerja sama ini. Dengan adanya KUB, pihaknya yakin kinerja kedua bank tersebut dapat terdongkrak dengan maksimal sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. 

“Ini sebuah sejarah ya dua bank kita melakukan KUB sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/pojk.03/2020. Proses ini perencanaannya sangat panjang dan kita telah menghitung bahwa dampaknya akan saling menguntungkan untuk kedua belah pihak,” tuturnya dalam rilis, Jumat (10/5/2024).

Dalam peraturan OJK tersebut, terang Adhy, BPD yang memiliki modal inti di bawah Rp3 triliun harus menjalin KUB dengan bank yang memiliki modal inti di atas Rp3 triliun. Untuk modal inti yang dimiliki Bank Jatim per Maret 2024 telah mencapai Rp11,12 triliun. Sehingga dengan demikian syarat yang ada pun telah terpenuhi.

Menurut Adhy, Bank Jatim memiliki pengalaman yang sangat baik dalam pengelolaan bisnisnya. Mulai dari sisi IT, human capital, dan lain sebagainya. Sehingga,  dengan adanya KUB ini diharapkan juga berdampak baik terhadap kinerja Bank NTB Syariah.

“Bank Jatim sendiri sebagai BUMD memainkan peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Melalui pembiayaan dan dukungan finansial, bankjatimtelah mendorong sektor-sektor utama dalam perekonomian, termasuk dukungan dalam pengembangan UMKM di Jawa Timur,” paparnya.

Adapun salah satu bentuk dukungan Bank Jatim kepada UMKM adalah melalui program percepatan penyaluran dana bergulir (dagulir). Sampai dengan Desember 2023, jumlah dagulir yang telah disalurkan mencapai Rp475,97 miliar untuk 12.525 debitur. Kemudian dari sisi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bank Jatim juga secara konsisten terus menjadi kontributor utama PAD Pemprov Jatim.

Pada 2023, setoran dividen Bank Jatim ke Pemprov Jatim sebesar Rp407,57 miliar atau mencapai 88,64% dari total setoran dividen seluruh BUMD milik Provinsi Jatim.

"Kami punya 12 BUMD dan puluhan anak perusahaan tapi belum maksimal, baru Bank Jatim yang sangat signifikan memperoleh pendapatan dan menopang kita," imbuh Adhy.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pembentukan KUB Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kedua bank dan para stakeholdersnya.

Seperti terwujudnya peningkatan aset bankjatim melalui pertumbuhan anorganik, terpenuhinya modal inti bagi bank NTB Syariah, terwujudnya sinergitas dan efisiensi operasional, serta terciptanya daya saing yang lebih baik melalui penggunaan bersama teknologi, penelitian pasar, pengembangan produk, pemasaran, hingga peningkatan akses ke sumber daya keuangan dan pasar internasional. 

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, rencana pembentukan KUB dengan Bank NTB Syariah sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan kunjungan Bank NTB Syariah di kantor Bank Jatim pada September 2022. 

“Syukur alhamdulillah hari ini kita sudah sampai pada tahap penandatanganan shareholder agreement. Kami rasa Pemprov NTB dan Bank NTB Syariah telah tepat memilih kami sebagai mitra KUB,” ucapnya.

Sebab, pada kuartal I/2024, aset Bank Jatim telah mencapai Rp100,8 triliun. Kemudian laba bersihnya Rp310 miliar, sedangkan penyaluran kredit Bank Jatim juga naik 18,76% (YoY) menjadi Rp56,9 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) pun ikut tumbuh 2,34% (YoY) menjadi Rp80,8 triliun.

Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menyebut, Jatim adalah provinsi besar dengan berbagai keunggulan yang dimiliki. Mulai dari aksesibilitasnya, komoditinya, pasarnya, hingga konektivitasnya sudah terjamin. Termasuk BPD-nya juga unggul, yakni Bank Jatim.

Ia berharap pengalaman positif dari Bank Jatim dapat menular kepada kinerja Bank NTB, sehingga nantinya akan terjadi local hero yang mampu menggerakkan pembangunan di NTB serta memperluas aliansi pembangunan ekonomi dengan potensi-potensi yang dimiliki NTB. 

"Investor itu sangat tertarik dengan Jatim karena aksesibilitasnya. Sementara kita daerah kepulauan memiliki hitungan distribution cost sendiri. Jadi kami berharap ke depannya bisa ikut terdorong agar hilirisasi dapat terwujud di daerah kita,” tutupnya.

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA