x
x

Produktivitas Tanaman Tembakau PTPN I Regional 4 Ditarget 1,7 Ton/Ha

Jumat, 17 Mei 2024 14:40 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 4 menargetkan produktivitas tanaman tembakau pada musim tanam tahun ini mencapai 1,7 ton/ha seiring dengan berbagai upaya yang telah disiapkan.

Region Head PTPN I Regional 4 Subagiyo menjelaskan, dengan luas areal tanaman tembakau 750 ha, produksi daun hijau diharapkan mampu mencapai 12.225 ton, dan memperoleh rendemen 10.

“Kami terus berupaya mematangkan strategi untuk mencapai target kinerja 2024. Kami juga akan terus meningkatkan sinergi dengan Pusat Penelitian Kebun Tembakau sebagai verifikator hasil operasional di setiap fase proses budidaya,” ujarnya, Jumat (17/5/2024).

Dia memaparkan, untuk mencapai target tersebut, ada sejumlah strategi yang disiapkan lebih awal, di antaranya berupa penyediaan bahan dan barang kebutuhan sarana produksi dan peremajaan gudang pengering. Selain itu juga akan dilakukan monitoring dan evalusasi secara optimal.

“Melalui monitoring dan evaluasi yang optimal, diharapkan produksi tembakau PTPN I Regional 4 akan kembali dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia di angka 1.033 ton,” imbuhnya.

Subagiyo menambahkan, untuk target produksi tembakau yang akan diekspor tahun ini juga akan mengalami peningkatan sebesar 13% dari tahun sebelumnya. 

Hal ini sejalan dengan kualitas tembakau PTPN I Regional 4 yang telah diakui oleh berbagai negara di dunia seperti Filipina, Amerika, dan Jerman. Bahkan yang teranyar, PTPN I Regional 4 telah mendapatkan pangsa pasar terbaru dari Eropa dan Amerika Latin.

Data Dinas Perkebunan Jawa Timur mencatat, produksi tembakau di Jatim pada 2023 mampu mencapai 135.117 ton atau meningkat dibandingkan 2022 yakni sebesar 97.936 ton.

Kepala Dinas Perkebunan Jatim Heru Suseno mengatakan, produksi tembakau Jatim pada tahun lalu telah berkontribusi sebesar 51,16% terhadap produksi tembakau nasional sebesar 265.701 ton.

Jatim merupakan provinsi dengan area perkebunan tembakau terluas di Indonesia, yakni seluas 88.969 ha pada 2022, dan naik menjadi 114.215 ha pada 2023. 

“Permintaan bahan baku tembakau oleh pabrik rokok dan iklim yang mendukung merupakan faktor utama kenaikan luas areal tembakau,” katanya.

Heru menambahkan, pihaknya berupaya mendorong produksi tembakau di Jatim melalui pelaksanaan program peningkatan kualitas bahan baku berupa kegiatan intensifikasi tembakau melalui pemberian bantuan pupuk dan alat mesin pertanian. 

Selain itu, lanjutnya, ada penyuluhan dan pemberdayaan petani dalam rangka penerapan teknologi pertanian dari hulu sampai hilir berupa kegiatan pelatihan teknis pembibitan tembakau, pelatihan teknis pengembangan benih tembakau sesuai standar, serta pelatihan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada tanaman tembakau, pelatihan penerapan teknologi pertanian untuk petani tembakau. 

“Pelatihan penanganan panen dan pasca panen tembakau dilaksanakan dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim berupa pelatihan teknis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terhadap produksi tembakau,” terangnya.

 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA