Reporter : Bagus Suryo
JATIMKINI.COM, Supri mengaku merasa keheranan lantaran stok beras semestinya mencukupi kebutuhan, akan tetapi harganya melonjak. Pedagang beras di Pasar Bunul, Kota Malang, itu, berusaha mencari penyebabnya karena harga beras sempat stabil usai perayaan Tahun Baru 2024.
Pedagang mengamati kenaikan harga beras kali ini cukup ganjil. Pasalnya, kenaikan harga rata-rata Rp200 per kemasan 5 kg sejak di agen. Sampai di pengecer, kenaikan harga menjadi Rp1000.
"Distribusi beras aman, stok pun tersedia. Tapi mengapa harga naik lagi ?. Satgas pangan harus turun mengecek di lapangan," tegas Supri, Senin (22/1).
Supri mengungkapkan, harga beras merek mentari dan lahap di tingkat pengecer semula Rp71.000 menjadi Rp72.000 per 5 kg. Bukan saja beras, harga minyak goreng pun ikut-ikutan melonjak semula Rp163.000 menjadi Rp169.000 per karton isi 12 bungkus. Bahkan, gula pasir turut terkerek dari Rp16.000 per kg menjadi Rp17.000 per kg.
"Daya beli masyarakat masih stabil, tidak ada lonjakan permintaan. Kasihan masyarakat bila harga beras naik lagi," katanya.
Lalu, Supri berusaha menelisik penyebab kenaikan harga beras dengan menanyakan hal itu pada sejumlah kenalan distributor beras di Surabaya dan Sidoarjo. Dari situ, ia baru paham, harga beras melonjak karena beras sudah diborong konsumen sejak berada di agen dan distributor. Aksi borong diduga untuk paket sembako selama musim kampanye Pemilu 2024.
"Permintaan beras, minyak goreng dan gula meningkat tapi pembelian skala besar. Pembelian meningkat bukannya dari konsumen kecil. Dampaknya tentu di hilir, yakni pedagang di pasar," ungkapnya.
Bahkan, beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog pun mulai dilirik karena harganya lebih murah.
"Saya sempat ditawari, pesanan 100 sak beras SPHP per hari. Tapi, saya tolak," ujarnya.
Supri sadar betul, tata niaga beras SPHP tidak bisa sembarangan lantaran diatur ketat. Pembelian per orang dibatasi 10 kg atau 2 kemasan isi 5 kg per bungkus untuk sekali transaksi. Harga beras SPHP dipatok Rp54.500 per kemasan 5 kg.
Di sisi lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Samsun Hadi mengatakan konsumsi rumah tangga yang meningkat selama Pemilu bakal mendongkrak pertumbuhan perekonomian. Hasil survei penjualan eceran triwulan IV tahun 2023, omzet penjualan tumbuh 5,83% ketimbang periode sebelumnya telah membuat arah positif.
Demikian juga survei kegiatan dunia usaha periode sama mengindikasikan kegiatan usaha tetap kuat, yakni saldo bersih tertimbang 18,04% meski sedikit lebih rendah ketimbang triwulan III sebesar 18,14%.
Pertumbuhan kinerja pada pertanian, kehutanan, dan perikanan. Termasuk konstruksi, perdagangan besar dan eceran. Peningkatan permintaan selain faktor hari besar nasional, momen libur sekolah dan kuliah, juga dampak safari politik menjelang Pemilu 2024.
Sementara itu, dalam rapat koordinasi di Kantor BI Malang pada Kamis (11/1), Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menekankan pentingnya penguatan agar inflasi dapat terus terkendali. Karena itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diminta melanjutkan gerakan pasar murah. Selanjutnya, panen cabai dan pengembangan tanam cabai melalui urban farming. Pemantauan harga, monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan, termasuk melanjutkan warung tekan inflasi mbois ilakes.
Cadangan pangan agar terus diperkuat melalui pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan. Selain itu, penguatan pangan dalam upaya SPHP. Terpenting, optimalisasi high level meeting TPID, serta rehabilitasi akses jalan dan jembatan pada jalur distribusi pangan. Terakhir, sidak pasar dan komunikasi yang efektif.
Editor : Bagus Suryo