x
x

Mozes Misdi Melukis Eksotika Indonesia

Kamis, 18 Jan 2024 10:00 WIB

Reporter : Rokimdakas

JATIMKINI.COM, Indonesia berterimakasih pada Mozes Misdi yang sepanjang hidupnya membaktikan diri pada senirupa secara total, selain melukis juga membuat cat serta memasarkan karyanya sendiri. Naluri kreatifnya melahirkan beribu karya menghiasi ruang pecinta seni di berbagai negara. Perahu  nelayan, alam pedesaan merupakan obyek utama lukisannya kini mejadi artefak budaya. Bila rindu ekstotika Indonesia masa silam lihatlah karya Mozes.

Lahir sebelum Indonesia merdeka di Desa Gambiran, Banyuwangi dengan nama Misdi pada 14 Desember 1938. Tumbuh berkembang di kawasan nelayan, tumbuh pula talentanya sebagai perupa. Kekayaan visual yang diperoleh dari lingkungan itulah yang kemudian menjadi sumber kekaryaan yang mengorbitkan Mozes sebagai master senirupa legendaris. Dia populer disapa Mozes, nama baptis yang tidak dipahami semasa bocah namun tetap digunakan sebagai nama panggung hingga wafat di usia 83 tahun lalu dikebumikan di desa kelahirannya, Gambiran.

Pelukis Mozes Misdi ( Foto : Jatimkini.com / Rokimdakas )
"Pelukis Mozes Misdi ( Foto : Jatimkini.com / Rokimdakas )"

Membaca Mozes jangan hanya pada kalimat terakhir tentang kesuksesannya. Untuk berada di puncak, keringat darah beserta penderitaan dia gores di kanvas sejarah kehidupannya. Susahnya bukan main untuk bisa diakui sebagai pelukis. Betapa Mozes sering menukar lukisannnya dengan beras hanya agar bisa bertahan hidup. Namun dia tak kenal menyerah, terus belajar secara otodidak,  sering mengunjungi kerabat pelukis untuk belajar teknik, style lukisan juga filosofi.

Semasa muda Mozes pernah mengira, bahwa dengan melukis abstrak atau kontemporer akan cepat diakui sebagai seniman namun ternyata meleset, tak satupun karyanya terjual. Di kala putus asa, ada rekan seniornya menasehati,

“Jangan meniru orang lain. Kamu ini  membuang anak di pangkuan tapi menyusui beruk di hutan. Lihat lingkunganmu, jadikan sumber garapanmu.” Mozes tersentak, seketika tersadar dari kekhilafan. Sejak itu dia melukis perahu, pedesaan dan keindahan alam. Karya itulah yang diwariskan pada Indonesia.

Editor : Ali Topan

LAINNYA