Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) tahun ini menyiapkan belanja modal Rp1 triliun untuk melakukan ekspansi di luar negeri atau overseas serta melakukan pengadaan kapal guna meningkatkan kinerja.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengatakan eksplorasi dan ekspansi pada entitas anak dan atau afiliasi ini akan dilakukan dengan pengadaan kapal-kapal baru guna menunjang bisnis dan pangsa pasar diluar Indonesia.
“Kami telah mendapatkan kepercayaan di Asia Tenggara khususnya di Malaysia. kami mendapatkan kontrak selama 2 tahun,” katanya di Surabaya kemarin
Dari anggaran belanja modal tersebut rencananya akan digunakan untuk menambah sebanyak 7 armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore, baik yang beroperasi di dalam negeri maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional khususnya di Asia Tenggara melalui entitas anak yaitu Kazo Marine (M) Sdn Bhd dan /atau NKA Energy Sdn Bhd.
Lebih rinci, 7 unit offshore vessels terdiri dari 2 unit kapal jenis Anchor Handling Tug and Supply (AHTS), 2 unit kapal jenis Landing Craft Transport (LCT), dan 3 (tiga) unit kapal jenis Fast Crew.
Selain pengadaan kapal di atas, lanjutnya, ELPI juga berencana untuk melakukan pengadaan kapal melalui entitas anak perusahaan PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA) yang akan menambah 1 unit Kapal Bulk Carrier yaitu Mother Vessel Supramax guna mendorong pelaksanaan pemuatan cargo/komoditi kering yang dilakukan secara ship to ship.
“Ini menjadi kapal kedua SLSA untuk memperkuat posisi ELPI bukan hanya dibidang offshore tetapi juga di bulk dan transhipment dari hulu ke hilir dan koneksitas dengan PT ELPI Nusantara Armada (ENA)," imbuh Eka.
Menurut Chief Operating Officer ELPI, Dave Ritandhaka, pangsa pasar Malaysia saat ini menjadi fokus ELPI dalam penjajakan tender, baik short contract dan long contract. Apalagi entitas anak dan afiliasi saat ini telah memiliki nama dan kedudukan di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. Selain itu juga diperkirakan bisa segera beroperasi di Sabah karena terdapat potensi pasar untuk pekerjaan drilling dan support offshore service.
“ELPI melalui afiliasi nanti per Februari 2023 mulai on-hire untuk pekerjaan penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh Shell dengan end user Sarawak Sabah Shell dengan durasi 2 tahun,” tambah Dave.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo mengatakan, rencana investasi belanja modal di 2024 untuk pengadaan kapal-kapal tersebut akan menggunakan kas internal dan pinjaman perbankan.
“Perbankan telah memberikan kepercayaan kepada ELPI. Kami yakin alokasi capex ini akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan ELPI ke depannya khususnya peningkatan signifikan pada revenue non offshore,” katanya.
Wawan menambahkan, sepanjang 2023 ELPI beserta entitas anak perusahaannya mengalami pertumbuhan positif di seluruh segmen, baik di bidang offshore hingga sektor angkutan komoditi (non-offshore).
“Alhamdulillah di akhir kuartal 2023 kemarin kami mendapatkan beberapa kontrak baru melalui ELPI dan atau afiliasi di antaranya di Sarawak dan di Indonesia. Ini menunjukkan kepercayaan klien kepada ELPI,” katanya.
Adapun ELPI tahun ini menargetkan beberapa tender Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) minyak dan gas dengan durasi spot charter maupun long charter berdasarkan kemampuan ELPI atas jumlah fleet yang dimiliki. ELPI saat ini memiliki berbagai jenis support offshore vessel, sumber daya yang kompeten dan kehandalan operasional serta ditunjang dengan sistem manajeman yang terintegrasi dan pengembangan teknologi yang mutakhir.
ELPI setelah IPO di Agustus 2022 telah berkembang pesat. Saat ini telah melakukan ekspansi dan eksplorasi dari support offshore vessel berkembang pada layanan transportasi bulk dan transhipment. Saat ini entitas anak ELPI, yaitu ENA yang bergerak dibidang Tug and Barge telah merampungkan 2 set Tug and Barge dalam bulan ini, dan langsung beroperasi/on hire di Kalimantan Timur.
Atas identifikasi, peluang proyeksi potensial lonjakan kebutuhan batubara pada pasar domestik yang terus meningkat di berbagai sektor industri dalam negeri, ELPI selain dari 5 set kapal tug & barge yang akan rampung tersebut, juga berencana menambah lagi sebanyak 5 set kapal tug & barge yang ditargetkan untuk serah terima pada Kuartal I Tahun 2025,” jelas Eka.
Meskipun baru didirikan per September 2022 atau satu bulan setelah ELPI listing, ENA saat ini telah mengoperasikan lebih dari 20 kapal Tug & Barge dengan durasai lebih dari 5 tahun. Dan kami telah mencadangkan dana sejak awal untuk pengadaan 5 kapal tug & barge dengan nilai estimasi sebesar Rp200 miliar.
Editor : Ali Topan