x
x

Meratus Gandeng PELNI Operasikan Kapal Tol Laut Rute Surabaya - NTT

Rabu, 11 Okt 2023 14:58 WIB

Reporter : Alvian Yoananta

JATIMKINI.COM, Dalam upaya membangun konektivitas maritim yang lebih kuat di Nusantara, PT Meratus Line, sebagai perusahaan intergrator maritim dan logistik di Indonesia, berkolaborasi dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI mendukung pengiriman kontainer melalui program Tol Laut.

Direktur Utama Meratus Line, Slamet Raharjo mengatakan program Tol Laut ini akan menggunakan kapal KM Meratus Kalabahi dengan rute H6 yang menghubungkan Surabaya dengan Kupang, dan kembali ke Surabaya (Surabaya-Kupang-Surabaya).

“Rute Surabaya - Kupang ini merupakan rute ketiga dari program Tol Laut yang dilayani Meratus. Sebelumnya kami Sudah mengoperasikan kapal tol laut dengan rute H3 (Jakarta – Padang – Jakarta), T20 (Surabaya – Tarakan – Surabaya), dan T33 (Surabaya – Anggrek – Surabaya),” jelasnya dalam launching program hub & spoke pemuatan petikemas tol laut trayek NTT di dermaga BJTI Surabaya, Rabu (11/10/2023).

Dia mengatakan, dalam program Tol Laut rute Kupang NTT ini, Meratus menargetkan bisa mengangkut sebanyak 55 kontainer agar operasional pelayaran bisa maksimal, begitu juga dengan program pemerintah dapat maksimal.

Adapun dalam progam ini, Meratus akan memainkan peran penting dalam model operasional 'HUB and Spoke', di mana Meratus akan mengangkut muatan dalam jumlah besar menggunakan kapal kontainer dari pelabuhan utama di Surabaya ke Kupang dan kembali ke Surabaya.

Sementara itu, PELNI akan bertanggung jawab untuk mendistribusikan muatan ke pelabuhan perintis di daerah-daerah, seperti Sabu, Rote, Wini, Atapupu, Calabai, Larantuka, Lembata, dan Kalabahi. Dengan menggunakan model operasional ini, distribusi barang logistik menjadi lebih cepat dan merata.

“Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, Meratus akan terus berperan aktif dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar di Indonesia agar setiap warga Indonesia dapat merasakan manfaat dari konektivitas maritim yang kuat dan efisien,” imbuh Slamet.

 

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero), Yossianis Marciano menjelaskan, biasanya butuh satu bulan sekali kapal tol laut berangkat untuk memasok barang pokok penting (bapokting), tetapi melalui konsep Hub and Spoke ini, kapal tol laut bisa berlayar dua kali dalam sebulan karena Hub dari pelabuan besar ke pelabuhan besar, spoke dari pelabuhan besar ke pelabuhan kecil-kecil jadi lebih efisien.

“Kerja sama dengan Meratus ini merupakan bagian penugasan pemerintah untuk menekan disparitas harga di daerah terluar, terjauh, terpencil dan perbatasan (3TP) serta untuk kelancaran distribusi,” imbuhnya.

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Andre Mulyana menambahkan melalui konsep Hub and Spoke ini diharapkan biaya logistik terutama untuk bapokting bisa ditekan sampai 50 persen.

“Sesuai amanah Perpres 27/2021, stakeholder tidak hanya Kemenhub, tetapi ada pemda, Kemendag dan di daerah Disperindag, Kemendagri, Badan Pangan Nasional dan Bulog. Kami mengendalikan harga yang berangkat dari port ke port lagi, lalu dari port ke distributor dan konsumen akan dikendalikan Kemendag agar harga tetap sesuai yang telah disubsidi logistiknya,” jelasnya.

Senior VP Komersial dan Hubungan Pelanggan PT Pelindo Terminal Peti Kemas, Daru Wicaksono Julianto menambahkan, dalam mendukung kelancaran operasional Tol Laut NTT H6 ini, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) selaku anak perusahaan dari Pelindo memberikan dukungan penuh kepada setiap kapal Tol Laut yang berlayar maupun sandar di terminalnya.

“Melalui sinergi seperti ini diharapkan dapat mengurangi waktu berlayar kapal hingga 14 hari. Dengan semakin pendeknya waktu, maka masyarakat di daerah 3TP di NTT bisa menerima manfaatnya karena telah mengurangi biaya logsitik secara keseluruhan,” katanya.

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA