Reporter : Bagus Suryo
JATIMKINI.COM, Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menggelontorkan Rp2 miliar dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk membuka Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes. Program itu guna mengendalikan inflasi.
“Iya anggaran itu kita terus (gelontorkan) sampai akhir Desember. Inflasi ini kan program yang memang naik turun tidak dapat kita prediksi. Jadi kita ambilkan di BTT,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam keterangan resmi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Malang, Rabu (27/12).
Wahyu menjelaskan warung berlokasi di Pasar Dinoyo, Pasar Besar, dan Pasar Blimbing. Ketiga warung tersebut akan mendorong pengendalian inflasi ketika harga bahan-bahan pokok mengalami kenaikan.
Sebab, bahan pangan yang dijual lebih murah atau di bawah harga eceran tertinggi (HET). Gula dijual Rp13.000 per kg, bawang putih Rp25.000 per kg, cabai rawit Rp55.000 per kg, beras SPHP Rp42.000 per kg dan telur Rp22.000 per kg.
Keberadaan warung ini membantu masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau. Karenanya dagangan di Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes cepat terjual dalam waktu tak begitu lama. Imbasnya, menurunkan harga pangan di pasar sehingga stabil.
“Akan tetap kita gelontor agar tetap stabil dan kita akan kendalikan harga bahan pokok. Saya optimistis inflasi month to month mendatang sudah terkendali,” ucapnya.
Nantinya, program ini akan berlangsung sampai Ramadhan dan Idul Fitri 2024 mendatang. Tujuannya tentu supaya harga bahan pokok tetap terkendali dan stabil.
“Saya minta Pak Kadin (Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang) untuk terus dan melanjutkan ini, biar menekan inflasinya sampai bulan Maret (Idul Fitri),” pungkasnya.
Editor : Bagus Suryo