x
x

Lukisan Mozes dan Supar "Bangkit Dari Kubur". Lho, Ceritanya Bagaimana

Senin, 25 Des 2023 18:59 WIB

Reporter : Rokimdakas

JATIMKINI.COM, Harimau mati tinggalkan belang, gajah mati tinggalkan gading, jika pelukis yang mati? Karya mendiang dua seni rupawan, Mozes Misdy dan Supar Pakis, seakan bangkit dari kubur, mewarnai soft opening galeri Filadelvia milik Freddy di kawasan Citraland Surabaya.

Publik yang masih menyimpan memori akan kekuatan karya kedua perupa tersebut serasa bisa mengobati kerinduan. Karena sejak mereka meninggal, belum pernah ada penggelar pameran menampilkan karya keduanya.

Suatu kenyataan yang mengitari jagat senirupa, bahwa tidak semua orang yang menghabiskan usianya untuk menggambar kemudian menyimpan sebagian hasil kerjanya di rumah sebagai koleksi pribadi. Pasalnya, begitu rampung selalu ditampung pembeli. Di mata publik banyak nama terkesan familiar. Ada yang lantaran ajeg pameran dan namanya menghiasi pemberitaan.

 

Freddy berpose di depan lukisan karya  Supar Pakus bersama Rokimdakas, ( Foto : Jatimkini.com )
"Freddy berpose di depan lukisan karya Supar Pakus bersama Rokimdakas, ( Foto : Jatimkini.com )"

Tetapi ada juga yang nyaris tidak pernah pameran lantaran lukisan jadi mesin uang "kolekdol', mengoleksi lukisan sebagai komoditi, didol.

Dari sekian banyak pelukis yang tidak menyisakan karyanya di rumahnya dua di antaranya adalah Mozes Misdi (Banyuwangi) dan Supar Pakis (Surabaya).

Bagi yang pernah menikmati karya Mozes tentu memorinya dihiasi oleh rupa karyanya yang karakteristik. Dominan mengabadikan pemandangan alam, perahu nelayan serta figurasi masyarakat Bali tradisional. Mozes sangat jago menggunakan pisau palet dalam menggurat obyek pilihannya sehingga menimbulkan tata warna yang apik disertai stroke yang begitu kuat, karyanya impresif, mengesankan.

Tolok ukur kekuatan lukisan adalah seberapa dalam kesan yang dihadirkan pada penonton. Demikian juga Mozes, produktivitasnya terjaga hingga melahirkan ribuan gambar, genre karyanya impresionis diolah dengan teknik palet menggunakan cat olahan sendiri. Agenda pamerannya merata di kota-kota barometer senirupa. Semua aspek tersebut mentasbihkan Mozes sebagai pelukis legendaris. Karyanya selevel dengan warisan para master senirupa Indonesia.

Kenapa memilih Mozes? Freddy, owner galeri Filadelvia mengaku memiliki ikatan primordial dengan pelukisnya karena sesama putra Blambangan, Banyuwangi. Sudan 35 tahunan, Freddy menggandrungi lukisan, selama itu pula dia merawat hubungan dengan Mozes. Banyak karya yang dikoleksi bukan sekadar didasari keindahan tapi sejarah yang mewarnai lukisan.

"Ada keringat darah di dalamnya dan saya harus menyelamatkan," tutur Freddy yang pernah mendirikan galeri di Jakarta, Malang dan sekarang Surabaya ini

Menyangkut keakraban hubungan dengan pelukis, Freddy pun mengaku, "Supar adalah teman yang mengesankan, itu sebabnya saya berkewajiban untuk menyelamatkan karyanya."

Ketika berlangsung selamatan pembukaan galeri Filadelvia di Ruko Taman Puspa Raya D.9 Citraland Surabaya, Sabtu, 23 Desember 2023, banyak juru gambar hadir, mereka gembira oleh adanya ruang baru guna menggelar kekayaan senirupa.

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA