Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, PT Siantar Top Tbk (STTP) membeberkan kinerja penjualan beserta tantangan usaha dan penerapan strategi perseroan tahun ini dalam kegiatan public expose di Best Western Papilio Hotel Surabaya pada 15 Desember 2023.
Direktur Utama Siantar Top, Armin menjelaskan sampai September 2023, perseroan berhasil mencatatkan kinerja laba bersih sebesar Rp686 miliar atau naik sebanyak Rp266 miliar atau setara 63,49 persen dibanding periode yang sama pada 2022.
“Kami berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan karena kami terus berupaya untuk melakukan inovasi produk, memperluas jaringan distribusi dengan multi distributor nasional dan internasolional, serta melakukan pengendalian biaya dengan efisiensi dan intregated value chain,” ujarnya dalam paparan publik, Jumat (15/12/2023).
Dia mengatakan, secara total penjualan bersih Siantar Top tahun ini sampai September tercatat sebesar Rp3,62 triliun atau naik sebesar Rp47,8 miliar atau 1,34 persen dibanding dengan periode yang sama 2022 yaitu sebesar Rp3,57 triliun.
Direktur Siantar Top, Suwanto menambahkan pada 2022, pihaknya sempat mengalami masa sulit akibat adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Di mana saat itu, harga bahan baku naik sampai 40 persen, ditambah lagi masalah biaya shipping kapal yang mahal.
“Namun akhirnya kami melakukan adjustment (pengaturan) atau penyesuaian harga jual produk. Kemudian di tahun ini harga bahan baku cenderung stabil dan mulai normal sehingga di sini kami bisa mendapatkan laba yang tumbuh tinggi,” jelasnya.
Suwanto mengatakan, di pasar ekspor, penjualan Siantar Top berkontribusi sebesar 16 persen terhadap total penjualan. Sisanya sebesar 84 persen disumbang oleh pasar domestik.
“Pasar ekspor masih tumbuh dengan baik di tengah kondisi ekonomi global. Saat ini kami masih fokus di pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah, serta akan mulai mengembangkan pasar di Kanada dan sekitarnya serta di Amerika Serikat,” imbuhnya.
Adapun Siantar Top memiliki 3 jenis produk di antaranya snack mie, kerupuk, serta biskuit dan wafer. Dari total penjualan di sepanjang tahun ini, penjualan di wilayah Sidoarjo berkontribusi sebesar 66,38 persen, disusul Bekasi 23,81 persen dan Medan 9,81 persen.
Editor : Ali Topan