Reporter : Advertorial
JATIMKINI.COM, Kebijakan kolaboratif antarpemda di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur, diperlukan guna mengatasi persoalan banjir.
Wakil Ketua DRPD Kota Malang Asmualik menyatakan hal itu mengingat ketiga pemda berada di hulu daerah aliran Sungai Brantas.
"Penanganan banjir harus sinergi dan berkomunikasi melibatkan pemda lainnya," tegas Wakil Ketua DPRD Kota Malang Asmualik, Selasa (28/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menjelaskn sinergi dan kolaborasi antardaerah sangatlah penting. Hal itu dilakukan guna mencegah bencana hidrometeorologi.
"Jangan sampai banjir di Kota Batu dan Kabupaten Malang dampaknya mengenai Kota Malang," katanya.
Karena itu, pemda di Malang Raya harus duduk bersama membuat kebijakan berbasis lingkungan hidup yang komprehensif.
Hujan deras mengguyur Malang dan sekitarnya mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi. Banjir di Kota Malang berada di Jalan Galunggung, Sawojajar, kawasan Sigura-gura, Jalan Saxophone dan beberapa lokasi lainnya.
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau lokasi terdampak banjir sejak Sabtu (25/11). Sampai kini, petugas BPBD dan relawan terus meningkatkan kesiapsiagaan.
"Langkah pertama, saya instruksikan kepada perangkat daerah teknis didukung camat, lurah dan komunitas tanggap bencana untuk membantu pembersihan lokasi yang terdampak. Termasuk memberi bantuan kepada warga terdampak," ujar Wahyu.
Setidaknya ada empat prioritas mencegah banjir, yaitu di kawasan Soekarno Hatta, Galunggung, Sulfat-Sawojajar dan Veteran. Sesuai data BPBD Kota Malang, banjir terjadi di 26 lokasi. Selain itu, terjadi tanah longsor di Jalan Saxophone RT.01 RW.11, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.
Editor : Redaksi