Dampak Banjir, 813,25 Ha Tanaman Padi di Jatim Gagal Panen

Reporter : Peni Widarti
Petani di Surabaya sedang memanen tanaman padi. Foto : Pemkot Surabaya

JATIMKINI.COM, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur mencatat sedikitnya ada sekitar 7.998,19 ha lahan pertanian padi yang terdampak bencana banjir sehingga menyebabkan sebanyak 813,25 ha tanaman pagi mengalami puso atau gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya mengatakan, lahan yang terendam banjir tersebut tersebar di berbagai daerah di Jatim, seperti Lamongan, Mojokerto dan Bangkalan. 

Baca juga: Harga Cabai di Jatim Melambung Dipicu Musim Hujan, Februari Diprediksi Panen

“Beberapa lahan pertanian ada yang sudah mengalami surut yakni seluas 3.163 ha. Hingga saat ini kami terus melakukan pemantauan,” katanya, Kamis (21/3/2024).

Selain tanaman padi, lanjutnya, lahan tanaman jagung juga terkena banjir seluas 49,2 ha. Akibatnya 14,2 ha tanaman jagung mengalami puso dan saat ini, seluas 25 ha dinyatakan surut.

Tak hanya itu, lahan tanaman cabai dan bawang merah juga terdampak banjir, yakni seluas 5 ha di lahan tanaman cabai dan 0,50 ha di lahan tanaman bawang merah dan menyebabkan gagal panen. 

Sehingga secara total, lahan tanaman pangan dan hortikultura yang terkena banjir adalah seluas 8052,89 ha, dan lahan terdampak banjir yang telah surut yakni seluas 3.188 ha.

Baca juga: Fluktuasi Harga Pangan di 2024 Picu Inflasi Jatim 1,51%

“Jika dibandingkan dengan luas lahan pertanian di Jatim 1,2 juta ha, sebenarnya puso yang terjadi ini tidak banyak,” imbuhnya.

Rudy pun mengingatkan para petani untuk selalu waspada dan mendorong agar petani mendaftarkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) agar dapat mengklaim asuransi apabila terjadi musibah dan gagal panen, apalagi curah hujan di Jatim saat ini masih cukup tinggi.

“Pemprov Jatim sendiri saat ini terus mendata lahan pertanian terdampak dan mengajukan bantuan benih kepada Kementerian Pertanian,” tambahnya.

Baca juga: Bawang Merah Picu Inflasi Jatim Menjelang Akhir Tahun

 

 

 

Editor : Peni Widarti

Ekonomi
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru