Pemilu Satu Putaran Hemat 17 Triliun

Reporter : Rokimdakas
Pemilu satu putaran masyarakat senang bisa melanjutkan usahanya dengan tenang. Seperti pedagang ikan di pasar Pabean Surabaya ini. (Foto: Jatimkini.com/Rokimdakas)

JATIMKINI.COM, Jika Pemilu berlangsung satu putaran, semuanya selesai pada Februari tidak perlu menunggu bulan Juni, menjadikan kondisi sangat efisien. Masyarakat bisa konsentrasi dengan urusannya, aktivitas anak sekolah kembali lancar dan dunia bisnis segera kembali bergerak. Dan yang tak kalah penting adalah pemerintah bisa menghemat anggaran sebesar 17 triliun. Dana sebesar itu bisa digunakan untuk subsidi pendidikan, subsidi perumahan, macam-macam kepentingan masyarakat bisa dilayani.

Demikian disampaikan Dr. Muhammad Qudhori, pengamat politik yang berperan sebagai direktur lembaga penelitian Indo Barometer. Pendapat tersebut disampaikan ketika menyikapi polemik Pilpres di Tik Tok yang kemudian viral.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jamin Kesehatan Petugas Penyelenggara Pemilu 2024

Selain lebih efisien, lanjut Qudhori, pilpres satu putaran bisa menghindari polarisasi atau dua kelompok ekstrem yang berlawanan secara ekstrem.

"Saya melihat potensi polarisasi ini besar sekali," tandas alumni UGM, UI dan University of Essex, Inggris, tersebut.

Perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024 sudah berlangsung pada hari Rabu, 14 Februari silam. Hitung cepat oleh delapan lembaga survei yang disetujui KPU sudah tuntas 100%. Hitung nyata Komisi Pemilihan Umum pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 telah rampung hampir 80 %

Dari quick count menunjukkan perolehan suara pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (02) jauh di atas angin atas kompetitornya Anies-Muhaimin (01) maupun Ganjar-Mahfud (03). Perolehan suara 02 di kisaran 56% hingga 58%. Sedangkan 01 meraup suara sekitar 25% sementara 03 sekitar 15 %

Baca juga: 8 Partai Lolos Ke Senayan, 7 Lainnya Gagal

Hasil real count oleh Komisi Pemilihan Umum pun nyaris sama dengan penghitungan delapan lembaga survei. Pada hari Sabtu, 24 Februari, KPU sudah menghitung 75% surat suara di seluruh TPS (tempat pemungutan suara), Prabowo-Gibran memperoleh 58,89%. Disusul Anies-Muhaimin sebesar 24,06% dan Ganjar -Mahfud hanya memperoleh 17,05%.

Pada Pemilu 2024 KPU menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 204.807.222 orang. Untuk Provinsi Jawa Barat tercatat 35.714.901 pemilih, Jawa Tengah (28.289.413), Yogyakarta (2.870.947), Jawa Timur (31.402.838), Banten (8.842.646) dan Provinsi Bali sebanyak 3.269.516 pemilih. Pada enam lumbung suara tersebut perolehan suara Prabowo-Gibran tak mampu ditandingi lawannya.

Dari 38 provinsi se Indonesia, pasangan Prabowo Gibran mendominasi kemenangan di 35 provinsi. Tiga provinsi lainnya, yakni Aceh, Sumatra Barat dan Jakarta dimenangkan Anies-Muhaimin.

Baca juga: Rakyat Gembira Pemilu Berlangsung Aman Damai

Berdasar wilayah kemenangan serta jumlah suara yang diraih Prabowo-Gibran, Pilpres hanya berlangsung satu putaran. Jagat medsos diramaikan oleh suara netizen.

"Yang kalah harus konsekuensi dengan janjinya, siap kalah siap menang. Jika kenyataannya kalah, harus legawa, jangan ribut. Rakyat butuh situasi tenang, nggak butuh politisi ruwet."

Editor : Ali Topan

Ekonomi
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru