JATIMKINI.COM, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebagai mitra pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan mengatasi faktor-faktor yang melilit kehidupan nelayan. Betapa sering nelayan sering menghadapi keterbatasan sumber daya seperti peralatan dan teknologi yang memadai untuk menangkap ikan.
Masalah yang mengungkung nelayan juga mencakup perubahan iklim dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan atau migrasi ikan ke perairan yang lebih jauh, membuat nelayan harus bekerja lebih keras untuk menemukan ikan. Nelayan juga harus bersaing dengan industri perikanan besar yang menggunakan teknologi canggih dan memiliki akses ke pasar internasional.
Baca juga: Sudah Setengah Abad, Saatnya HNSI Jadi Alat Perjuangan, Bukan Papan Nama
Kondisi tersebut dapat membuat sulit bagi nelayan skala kecil untuk bersaing secara ekonomi. Belum lagi kesulitan mendapatkan akses terhadap pembiayaan untuk memperbaiki atau membeli peralatan baru, serta kesulitan dalam menjual hasil tangkapan mereka di pasar lokal maupun internasional.
Langkah strategis yang dilakukan HNSI adalah dengan menggandeng perusahaan start-up PT. Nol Karbon Indonesia yang membidangi karbon kredit.
Baca juga: Dualisme HNSI: Tikaman Politik, Mengkhianati Kepentingan Nelayan
Penandatanganan kerjasama berlangsung pada Sabtu (20/01) di Jakarta diharapkan menjadi tonggak penting dalam aksi mitigasi, yakni upaya untuk mengurangi dan memperkecil dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan iklim.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum HNSI, Dr. Imam Supriyadi mengatakan, tujuan utama kerja sama ini adalah mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon. Harapannya, HNSI bisa berperan sebagai pelaku utama dalam aksi kolektif menuju target net-zero emission pada 2060. Selain itu upaya ini bertujuan untuk menggali potensi pengembangan zero carbon serta pemberdayaan ekonomi di wilayah kerja nelayan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kesejahteraan Nelayan Terhambat Komunikasi
“Ini dedikasi kami terhadap keberlanjutan dan masa depan yang lebih baik bagi nelayan Indonesia” tutur Imam Supriyadi usai audiensi dengan jajaran eksekutif PT. Nol Karbon Indonesia.
Editor : Ali Topan