Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, PT Bank BCA Syariah, selaku anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tahun ini menargetkan pertumbuhan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10 hingga 12 persen dibandingkan capaian tahun lalu.
Tercatat, pada 2022 BCA Syariah berhasil memperoleh DPK mencapai Rp9,4 triliun atau tumbuh 35 persen (Yoy). Sedangkan jumlah nasabah yang dimiliki saat ini mencapai 513.000 nasabah atau tumbuh 154 persen dibandingkan Agustus 2022.
Direktur IT Bank BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya mengatakan target pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan upaya-upaya BCA Syariah untuk memperluas fitur layanan digital melalui BCA Syariah Mobile.
“BCA Syariah telah memantapkan visi dan misinya menjadi Bank Syariah yang andal dan terpercaya serta unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah bisnis dan perseorangan, dengan melakukan berbagai inovasi transaksi digital bagi nasabah,” ujarnya di Surabaya kemarin
Dia mengungkapkan, sejak awal beroperasi 2010 BCA Syariah telah didukung oleh jaringan e-channel yang kuat ATM dan EDC BCA. Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah, BCA Syariah mulai mengembangkan layanan mobile banking yang disebut BCA Syariah Mobile pada 2014 dan mengembangkan internet banking Klik BCA Syariah pada 2017.
“BCA Syariah juga telah meluncurkan kartu co-branding Flazz BCA Syariah untuk mendukung cashless society yang memudahkan pembayaran non tunai bagi nasabah,” katanya.
BCA Syariah, lanjut Lukman, secara berkelanjutan meningkatkan fitur dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti penyempurnaan fasilitas terus dilakukan diantaranya pembaharuan (revamp) pada tampilan BCA Syariah Mobile pada 2022, penambahan fitur pembayaran QRIS, dan tarik tunai cardless agar nasabah tidak perlu lagi membawa kartu ATM saat melakukan tarik tunai di ATM BCA.
“Hingga kini, BCA Syariah Mobile telah menjadi alat transaksi yang paling banyak digunakan karena kemudahannya. Kesadaran masyarakat untuk bertransaksi dengan e-channel semakin meningkat dibandingkan dengan transaksi di cabang,” imbuhnya.
Seiring dengan berbagai upaya digitalisasi tersebut, BCA Syariah Mobile per Juni 2023 ini berhasil mencatatkan sebanyak 2,2 juta transaksi atau tumbuh 47,6 persen (Yoy).
Sedangkan frekuensi transaksi BCA Syariah Mobile mencapai 63 persen dari keseluruhan transaksi nasabah di BCA Syariah. Transaksi di cabang sebesar 3 persen, sementara ATM dan EDC secara total mencapai 33 persen dan sisanya pada internet banking sebesar 1 persen.
Tak berhenti sampai di situ, pada Juni lalu BCA Syariah juga memperluas akses digital untuk pembukaan rekening online melalui BCA Syariah Mobile. Fitur ini semakin memudahkan nasabah untuk membuka rekening melalui smartphone tanpa harus datang ke cabang.
BCA Syariah mencatat, hingga Agustus 2023 terdapat pembukaan rekening online sebanyak 233.000 rekening baru. Digitalisasi ini pun diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK).
Di Jawa Timur, BCA Syariah mencatatkan kinerja DPK pada semester I/2023 mencapai Rp1,2 triliun. Dari capaian DPK itu, wilayah Surabaya merupakan penyumbang terbesar yakni mencapai DPK Rp606 miliar.
Pemimpin Cabang BCA Syariah Surabaya, Chandra Winata menambahkan, seiring dengan optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim ini, BCA Syariah memproyeksikan kinerja aset, DPK dan pembiayaan di wilayah Surabaya bisa tumbuh 25 hingga 30 persen.
“Kami optimistis dengan adanya layanan pembukaan rekening online ini akan memperluas jangkauan dan peningkatan nasabah baru, dan semakin mendongkrak kinerja DPK kami di Jatim,” ujarnya.
Editor : Ali Topan