x
x

Ekraf Berkarakter Malang

Rabu, 20 Sep 2023 07:36 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Wali Kota Malang Sutiaji membuat keputusan berani dengan penuh keyakinan, memasukkan ekonomi kreatif (ekraf) dalam RPJM sebagai katalis pertumbuhan ekonomi bersama sektor pariwisata. Tujuannya mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.

Menurut Sutiaji, dunia sudah mengalami perubahan pesat. Terjadi pergeseran struktur ekonomi semula industri mekanisasi menjadi berkonsep sistem daring (cyber physical system), internet untuk segala atau IoT (internet of things), dan berjejaring (networks). Maka, ekraf beserta industri kreatif lahir sebagai ekonomi baru. Presiden Joko Widodo menyatakan ekraf menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia sekaligus poros perekonomian nasional. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pun dibentuk 20 Januari 2015.

Terobosan dibuat, roda pembangunan pun digerakkan. Ekraf berkarakter Malang digulirkan 2016 ditandai Malang Creative dan membentuk Komite Ekonomi Kreatif. Selanjutnya menggelar Malang Creative Fusion, Indonesia Creative Cities Conference 2nd, Festival Malang Mbois 1-3 dan Makot Kota Malang. Termasuk menetapkan Peraturan Wali Kota Malang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Road Map Pengembangan Ekonomi Kreatif Sub Sektor Unggulan Dan Subsektor Prioritas Kota Malang Tahun 2018-2022. Substansinya, penyediaan infrastruktur, pengembangan ekosistem dan peningkatan pemasaran. Subsektor prioritas adalah gim dan aplikasi.

Sedangkan unggulannya, yakni kuliner, film, video dan animasi. Tahun berikutnya menetapkan ekraf sebagai salah satu sasaran strategis RPJMD. Pemkot Malang juga membentuk co-working space di 5 Kecamatan dan mall UMKM.

Dalam mengembangkan ekraf, Pemkot Malang sebagai fasilitator dan inisiator tak sendiri, melainkan bekerja bersama perguruan tinggi, komunitas dan pelaku usaha. Pemetaan dilakukan sekaligus menentukan tiga subsektor, yaitu Kuliner yang berfokus pada ragam olahan keripik, gim dan aplikasi, film, video serta animasi. Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) atas subsektor ekonomi kreatif prioritas Kota Malang disampaikan ke Bekraf.

"Kami menetapkan gim dan aplikasi sebagai lokomotif subsektor ekraf Kota Malang," tuturnya.

Sutiaji sengaja mengembangkan ekraf untuk meningkatkan daya saing daerah. Ada 17 subsektor ekraf, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film animasi video, fotografi periklanan, kuliner, musik, aplikasi, pengembangan permainan, penerbitan, periklanan, TV & radio dan seni pertunjukan. Infrastruktur dibangun untuk pendukung pengembangan industri gim dan aplikasi, membentuk ekosistem, HAKI sampai akses permodalan. Branding diperkuat, arahnya Kota Malang sebagai pusat gim dan aplikasi Indonesia. Karena itu, ia mengebut pembangunan infrastruktur, hotspot dipasang merata di taman kota dan kelurahan. Juga getol mengikuti even nasional dan internasional mendorong penjualan oleh industri global.

Pada Juni 2019, Kota Malang ditetapkan sebagai kota kreatif dengan kriteria kota dengan ekosistem terbaik oleh Bekraf. Alhasil, ekraf berkontribusi mendongkrak perekonomian. Kontribusi PDRB tertinggi adalah kuliner (66,17%), kriya (11,34%), gim dan aplikasi (7,95%). Hasil survei angka PDRB ekraf 2021 berdasarkan harga berlaku Rp7489,16 miliar. Kuliner menyumbang terbesar Rp4793,54 miliar (64,46%), kriya Rp602,63 miliar (10,84%) dan aplikasi Rp580,55 miliar (10,44%).

Pertumbuhan angka PDRB atas dasar harga konstan mengalami peningkatan signifikan yaitu menjadi 3,47% dari -8,85% pada tahun 2020. Hal ini dikarenakan pelaku usaha ekonomi kreatif terdampak pandemi Covid-19. Tetapi, tumbuh lagi setelah pulihnya ekonomi memasuki adaptasi era normal. Hasil forecasting pada tahun 2022 dan 2023 berdasarkan data PDRB riil pada tahun 2021, yaitu berdasarkan PDRB ADHB, hasil forecasting pada tahun 2022 Rp8.404,23 miliar rupiah dan pada tahun 2023 Rp8.685,61 miliar rupiah. Berdasarkan PDRB ADHK, hasil forecasting pada tahun 2022 Rp6.117,52 miliar rupiah dan pada tahun 2023 Rp6.263,56 miliar rupiah. Yang mempengaruhi pertumbuhan ekraf adalah rerata lama sekolah, jumlah wisatawan, dan tenaga kerja berpendidikan SMA ke atas.

Pengembangan kedepan adalah menggelar even-even besar, mengenalkan produk ekraf, promosi, nilai tambah dan Penekanan komitmen dan political will pemerintah daerah untuk meningkatkan penghargaan bagi pelaku ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah secara ekonomi dan sosial, pelatihan, mendongkrak daya tarik wisata, inovasi dan kolaborasi antar subsektor didukung MCC dan KEK Singhasari. Meningkatkan kewirausahaan kreatif dengan kemudahan permodalan, perizinan dan pemasaran. Karena itu, pembuatan database sangatlah penting. Termasuk membangkitkan kembali ekonomi kreatif dengan kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi lintas subsektor dan HAKI.

Editor : Redaksi

Kopilot
LAINNYA