x
x

Masa Depan Ikon Malang

Senin, 18 Sep 2023 17:39 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Siang itu Wali Kota Malang Sutiaji bergegas melihat langsung progres pembangunan Alun-Alun Tugu, Kota Malang, Jawa Timur. Sutiaji tak sendiri, melainkan ditemani Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Asisten Perekonomian Pembangunan Pemkot Malang Diah Ayu Kusuma Dewi, Selasa (29/8).

Sutiaji merasa lega dan semringah, tampak kegembiraan saat berbincang dengan Edi sembari berdiri menyandar di pagar dengan sudut pandang Balai Kota Malang. Sutiaji sesekali menghela napas untuk sesaat terdiam. Pandangannya menatap tajam arah sekeliling Balai Kota Malang.

Lalu, Sutiaji menyapa ramah pekerja yang sedang mengebut pengerjaan agar proyek cepat kelar pada September ini. Sutiaji pun melanjutkan langkah, berjalan mengitari Alun-Alun Tugu berlawanan dengan arah jarum jam bermakna pembuka.

"Tugu ini ikon Kota Malang, simbol pemerintahan," ucap Sutiaji membuka pembicaraan.

Revitalisasi Alun-Alun Tugu sengaja didesain terbuka tanpa pagar menyatu dengan Balai Kota Malang. Tujuannya Kota Malang bermartabat telah menghadirkan wajah kota yang terbuka untuk siapa pun lengkap dengan keramahtamahan warganya penuh dengan kesantunan.

"Alun-Alun Tugu ini milik masyarakat, sekarang bisa dinikmati bersama, terbuka dari sebelumnya tertutup pagar," katanya.

Menurut Sutiaji, desain terbuka tanpa pagar agar masyarakat bisa leluasa mengakses seluruh areal. Selain itu, bermakna filosofi kehidupan. "Ini simbol kehidupan, filosofi tugu itu luar biasa, hubungan manusia dengan Tuhan tereplika hubungan dengan manusia," tuturnya.

Pengerjaan diharapkan selesai sebelum 24 September nanti bertepatan dengan menjelang berakhirnya masa jabatan kepala daerah. "Progres sudah 50%, insyaallah September ini selesai," imbuhnya.

Di titik Sutiaji saat ini berdiri, Presiden Soekarno 70 tahun silam meresmikan Alun-Alun Tugu tepatnya pada 20 Mei 1953. Desain taman kota yang oleh warga Malang disebut juga sebagai Alun-Alun Bunder ini dirancang oleh planolog berkebangsaan Belanda Thomas Karsten tahun 1920. Konsep semula tanpa pagar dan belum ada tugu di tengah. Setelah kemerdekaan Indonesia, dibangunlah tugu pada 17 Agustus 1946.

Dalam riwayat tugu itu sempat hancur saat perang mempertahankan kemerdekaan, namun akhirnya dibangun kembali sebagai monumen kebebasan Indonesia dan dunia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Monumen itu memiliki makna universal. Revitalisasi Alun-Alun Tugu saat ini mewujudkan kebijakan Malang Nyaman kaitannya dengan pemenuhan kualitas ruang terbuka hijau (RTH) publik.

Editor : Redaksi

LAINNYA