JATIMKINI.COM, Cukup mudah menemukan jejak kekumuhan di Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur. Gang sempit padat penduduk menjadi penandanya. Kayutangan ialah kampung bersejarah. Di kawasan itu memiliki sekitar 50 bangunan heritage yang dilestarikan sebagai cagar budaya, berdiri kukuh hasil konservasi. Arsitekturnya memadukan gaya kolonial dan klasik dibangun sejak 1870-1920.
Wali Kota Malang Sutiaji menyentuhnya lewat pengentasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Kebijakan menyatu dengan program Malang City of Heritage bagian dari Malang Future. Penataan cepat dilakukan melibatkan partisipasi aktif warga. "Termasuk sinergi dan kolaborasi bersama stakeholder," tegas Sutiaji, kemarin.
Sejauh ini, Pemkot Malang tak henti mengentaskan permukiman kumuh. Gayung bersambut, Pemprov Jatim turut memberikan dukungan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun ambil bagian. Mereka bersinergi dan kolaborasi membangun koridor Kayutangan lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Penataan Kayutangan dilakukan April 2020, kelar tahun 2021. Anggaran dikucurkan mencapai Rp23 miliar. Biarpun masa pandemi covid-19, pengerjaan kontinu untuk mempercantik kawasan yang disiapkan menjadi Ibu Kota Heritage di Malang Raya. Jalan lingkungan kampung dibangun lengkap dengan saluran dan biofill. Trotoar sampai areal dalam kampung heritage dibenahi, terkoneksi dengan pedestrian Jalan Basuki Rahmat.
Pemasangan batu andesit berada di Raja Bally dan depan Kantor PLN. Pembangunan terus bergerak menyentuh seluruh kawasan permukiman dari semula hanya RW 01, RW 09, dan RW 10. Hasilnya, Kayutangan lebih tertata. Padat penduduk tapi jauh dari kesan kumuh. Meski deretan rumah-rumah berdempetan, tapi lingkungannya bersih dan hijau. Taman memanjakan mata di setiap sudut gang.
Setelah Kayutangan ditata, masyarakat tergerak merawat karena sejak semula mereka turut merencanakan pembangunan. Warga getol menjaga kebersihan, kerapian, dan keindahan lingkungan. Kampung yang indah terbukti membawa berkah. Bersih dan rapi juga mendatangkan rezeki. Alhasil, warga mendapat manfaat ekonomi setelah kawasan kumuh bersalin citra menjadi Kampung Heritage Kayutangan yang mengundang wisatawan. UMKM pun bermunculan, warga membuka warung, kafe, galeri seni, dan toilet umum. Karakter warga yang ramah menghangatkan hati pengunjung. Mereka betah berwisata di Kayutangan.
Kini, kinerja bidang urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman Pemkot Malang kian mempersempit luasan permukiman kumuh. Hal itu dibuktikan dengan menurunnya persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan periode 2017-2021. Sedangkan rasio rumah layak huni meningkat menjadi 98,98% dari 2018 sebesar 86,86%. Capaian kinerja bidang urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman sesuai RPJMD perubahan terus meningkat. Sepanjang 2021 terealisasi 69,17% menjadi 72,13% pada 2022. Sedangkan selama 2023 ini target kinerja dipatok tercapai 73,61%.
Indikator kinerja terhadap capaian pada persentase area kawasan kumuh dari kondisi awal 2,64% menjadi 2% pada 2019. Lalu terus menurun selama 2020-2022, yakni 1,20%, 1,15% dan 1,05% sampai akhirnya menjadi 1% pada 2023. Strategi menghidupkan Kayutangan heritage selaras dengan mewujudkan kota cerdas. Ada enam komponen smart city, yaitu smart governance, smart economy, smart living, smart environment, smart society, dan smart branding.
Dalam konteks Malang City of Heritage masuk dalam smart branding tertuang dalam konsep pembangunan The Future of Malang. Kayutangan yang sengaja didesain nyaman bagi siapa pun menjadi kekuatan baru pariwisata paling populer. Inovasi dalam mengembangkan kampung menjadi destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif ini meraih penghargaan Best Smart Branding di ajang Indonesian Smart Nation Awards (ISNA) 2022. Penghargaan terbaru ialah Anugerah 75 Desa Wisata Indonesia Terpilih 2023. Penghargaan meningkatkan pamor Kayutangan.
Lewat sentuhan Wali Kota Sutiaji, Kayutangan heritage menjadi bukti kawasan kumuh yang diperindah bisa mendatangkan rezeki. Nyatanya, kerja bareng Pemkot Malang, pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jatim, masyarakat dan stakeholder lainnya mampu mengubah semuanya.
Editor : Redaksi