Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM, Mengantisipasi musim kekeringan atau disebut fenomena iklim El Nino. Pemerintah kota ( Pemkot ) Surabaya melakukan langkah-langkah mengantisipasi untuk mengamankan ketersedian pangan di kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus yaitu, Pengendali Inflasi (TPID) yang beranggotakan jajaran pemkot Surabaya serta menggandeng Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani) dan lembaga keuangan.
Cak Eri sapaannya menjelaskan, bahwa upaya serta langkah-langkah mengantisipasi dampak kekeringan akibat El Nino telah dilakukan. Mulai dari menjaga harga beras Bulog, hingga mensubsidi BBM transportasi untuk mengangkut barang dari daerah penghasil bahan pangan.
“Kita menjaga pangan adalah dengan mensubsidi harga Bulog tidak berubah sampai di tempat pedagang jualan. Selain itu, kita kerjasama dengan daerah-daerah. Meskipun kita kerjasama, kita tidak bisa mensubsidi pupuknya karena tidak boleh, yang bisa kita subsidi adalah transportasinya,” terang Eri di Surabaya hari ini.
Eri juga mengungkapkan, Pemkot Surabaya melalui TPID tidak hanya memantau harga beras saja, tetapi juga komoditas pangan lainnya. Yakni menjaga harga dan ketersediaan 20 bahan pokok. Seperti cabai, bawang merah, bawan putih, gula, telur, dan ayam.
“Insya Allah aman. Kalau ketersediaannya aman, tapi kalau harga dari sananya sudah naik, saya tidak bisa mensubsidi lainya kecuali untuk transportasi,” terangnya.
Tak hanya memastikan ketersediaan stok pangan, Eri menyebut jika setiap masing-masing RW di Kota Surabaya telah menyiapkan sumur PMK guna mengatasi terjadinya kebakaran akibat dampak kekeringan dari fenomena iklim El Nino.
“Karena kekeringan hubungannya kebakaran. Maka jangan sampai warga menyalakan api di alang-alang. Bahkan, kita sudah tidak mengizinkan penggunaan air tanah. Dengan lingkungan saat ini, air tanah tidak boleh berkurang maka tidak boleh menggunakan pemanfaatan air tanah. Serta memperbanyak ruang terbuka hijau untuk penyerapan air,” pungkas Cak Eri
Editor : Ali Topan