Reporter : Bagus Suryo
Pelaku usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Malang, Jawa Timur, sumringah usai menerima bantuan peralatan kerja. Bantuan bersumber dari APBD itu senilai Rp1,5 miliar.
Sebanyak 200 UMKM menerima bantuan 18 item peralatan di antaranya oven, komputer, laptop, kulkas dan alat penanak nasi. Nilai peralatan itu setara Rp6,5 juta per unit.
"Bantuan ini akan terus kita kawal," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (21/8).
Sutiaji mengatakan para UMKM harus memanfaatkan bantuan ini dengan baik guna mengembangkan usaha sehingga hasilnya bisa menambah pendapatan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Bila demikian tentu meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan sekaligus menekan angka stunting dan kemiskinan. Semua itu terakumulasi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sutiaji juga mendorong UMKM mendaftarkan produk dan jasa di katalog elektronik. Sebab, Pemkot Malang selama ini belanja barang dan jasa buatan UMKM. Sepanjang 2022, peran UMKM signifikan berkontribusi menumbuhkan perekonomian Kota Malang mencapai 6,32%. Kendati demikian, kebijakan membantu UMKM berlanjut sampai sekarang sebagai solusi mengurangi angka ketimpangan.
Sejauh ini, dukungan kepada UMKM selain bantuan modal juga meningkatkan kualitas produk, sertifikasi halal, penguatan hak intelektual atau hak cipta. Termasuk edukasi melibatkan komunitas kreatif dalam hal kualitas kemasan produk dan pemasaran. Implementasinya getol pameran produk di antaranya Malang City Expo dan Malang 109. Hal itu untuk membantu branding dan pemasaran.
Bahkan, Pemkot Malang mempermudah perizinan melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission/OSS).
Para penerima bantuan modal berterima kasih pada Sutiaji. Taufiq, pelaku seni jaranan menerima mesin jahit untuk memproduksi aksesori dan kostum kuda lumping karena tingginya animo masyarakat dalam berkesenian.
Sedangkan Rury Lastari, pelaku UMKM kue kering di Kelurahan Jatimulyo menerima bantuan mikser. Adapun Suhartini, pelaku usaha telur asin menerima bantuan oven. Mereka sumringah, begitu juga penerima bantuan lainnya.
Editor : Redaksi