x
x

Ikhtiar Lestarikan Kali Brantas

Minggu, 23 Jul 2023 22:29 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Empat orang pegiat budaya dan pariwisata berpakaian warna hitam lengkap dengan udeng berjalan perlahan, Minggu (23/7). Mereka membawa sajen dalam wadah tumbu anyaman bambu.

Sajen berupa kelapa, pisang, gula merah, beras, kacang hijau. Ada pula bunga setaman, tape ketan, jenang ponco warno, serta jenang palang atau jenang merah putih dan jenang sengkolo. Tak ketinggalan bahan kinang lengkap.

Sebanyak 25 penari berusia belia berpakaian serba putih sembari membawa gerabah berisi air menyertai prosesi.

""

Wangi aroma asap dupa menyatu dengan sajen. Suasana bertambah sakral berpadu dengan ritme musik gamelan dalam rangkaian larung sesaji labuh Kali Brantas.

Pembawa sajen dan penari menyusuri gang sempit rumah warga di Kampung Gerabah, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka melintasi jembatan dari bambu menuju seberang sungai. Lurah Penanggungan Solikin hadir bersama warga menyaksikan seluruh prosesi yang khidmat ini.

Suasana untuk sesaat hening, sampai akhirnya Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi membuka pembicaraan.

"Festival Sungai Brantas ini merupakan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga berdoa bersama untuk keselamatan agar Kota Malang terhindar dari bencana," tegasnya.

Baihaqi mengatakan Festival Kali Brantas ini ikhtiar bersama merawat alam dan lingkungan hidup. Sebab, sungai menjadi sumber kehidupan karena airnya untuk irigasi, air minum, perikanan, industri dan pariwisata.

"Kami bersyukur semoga festival akan menjadi even yang berkelanjutan," imbuhnya.

Setelah itu, Ki Supriono memanjatkan doa. Dalang dan pelatih tari dari Kampung Budaya Polowijen itu mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan. Ia juga mendokan leluhur dan sesepuh kampung.

Menurut Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang, Sungai Brantas sangat strategis dan memiliki peran penting karena melintasi 14 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Sungai ini pula merupakan pusat peradaban.

"Larung sesaji labuh Kali Brantas ini mengingatkan kita tentang sungai, air, alam dan peradaban. Kita harus melestarikan semua itu," ujarnya.

Adapun rangkaian Festival Kali Brantas memperingati Hari Sungai Nasional berlangsung sampai Kamis (27/7) nanti. Festival melibatkan Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Gerabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema, Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Warna Warni dan Kampung Lampion di Jodipan.

Rangkaian festival diawali dengan petik tirto amerto di Sumber Brantas, Kota Batu. Lalu, menggelar kenduri di Kampung Keramik Dinoyo menyusul larung sesaji labuh Kali Brantas di Kampung Gerabah Penanggungan.

Selanjutnya, kampanye bersih kaliku putih kampungku. Nyanyian brantas kaliku Arema kampungku, gugur gunung metri Kali Brantas, warna-warni nyadran Kali Brantas, dan lampion nyuluh Kali Brantas.

Editor : Redaksi

LAINNYA