x
x

Strategi Kadin Jatim Atasi Rasio Kewirausahaan Indonesia Masih Rendah. Begini...

Minggu, 06 Mar 2022 17:48 WIB

JatimKini

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim terus berupaya melakukan percepatan peningkatan jumlah enterpreneur melalui perbagai kebijakan dan kesepakatan dengan banyak pihak, salah satunya menjalin kerja sama dengan Yayasan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI)

Menurut Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, rasio kewirausahaan Indonesia, termasuk Jatim dinilai masih cukup rendah, hanya sekitar 3,47 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh stakeholder terkait, agar target peningkatan jumlah kewirausahaan Indonesia sebesar 4 persen di tahun 2024 bisa tercapai nantinya.

"Kadin Jatim sangat mengaprisiasi langkah yang diambil SPI, karena pertama, SPI diperuntukkan bagi murid yang tidak mampu atau yatim piatu, tanpa di pungut biaya (gratis). Kedua orientasi SPI adalah untuk mencetak wirausaha, ini senada dengan program Kadin Jatim yang ingin mencetak wirausaha sebanyak-banyaknya," terang Adik di Putranto dalam keterangan resminya di Surabaya Minggu, (6/3/2022).

Lebih lanjut Adik mengungkapkan, sejauh ini banyak orang yang beranggapan jika mulai berwirausaha itu membutuhkan investasi yang besar dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang secara finansial mampu, padahal kenyataannya tidak. Anak yatim yang hanya memiliki dana pas-pasan pun bisa mulai berwirausaha.

"Syarat yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha itu bukan memiliki uang banyak, tetapi memiliki tekat dan kerja keras. Jika kedua hal tersebut dilakukan ditambah dengan inovasi, saya yakin akan ada banyak enterpreneur berhasil yang bermunculan," tegasnya.

Sebenarnya, kata Adik, berwirausaha adalah pilihan strategis bagi para milenial dan berpotensi mendorong perekonomian bangsa. Ini juga untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih kalah dari negara-negara tetangga seperti Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen. Sementara rasio kewirausahaan di Indonesia masih sekitar 3,47 persen.

"Karakter milenial itu dinamis, inovatif dan pantang menyerah, sangat pas untuk menjadi seorang enterpreneur atau wirausaha muda dan ini harus kita tangkap dan kembangkan," ujar Adik.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SPI Risna Amalia mengatakan, pihaknya menyambut baik kolaborasi Kadin Jatim dengan Yayasan SPI dalam menghadirkan pendidikan Entrepreneurship yang berkualitas tidak terlepas dari banyaknya apresiasi akan prestasi Sekolah SPI dalam keberhasilannya mendidik murid dan mahasiswa untuk mengembangkan jiwa Entrepreneurship.

Menurutnya, keberhasilan dan pengakuan ini datang bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga di kancah internasional, terbukti Sekolah Selamat Pagi Indonesia diundang untuk menjadi pembicara di acara 8th UNESCO APEID Conference on Entrepreneurship Education di Hangzhou China pada 2019 yang lalu.

Dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dan mutu institusi, penting untuk dapat berkolaborasi. Dengan Sekolah SPI membangun kerjasama dengan Kadin Jatim tentunya, menjadi nilai tambah dalam peningkatan kualitas pelayanan pendidikan yang ada di Sekolah SPI. Dimana kita tahu bahwa Kadin Jatim adalah lembaga yang sangat expert dan berkompeten dalam bidang Entreprenership dan Mutu SDM," pungkas Risna Amalia.

Perlu diketahui, Sekolah SPI merupakan sekolah gratis setingkat SMA dan Sekolah Tinggi yang memberikan kesempatan mengenyam pendidikan 100 persen gratis bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan, dengan latar belakang yatim piatu ataupun berkekurangan secara ekonomi. Sementara untuk murid dan mahasiswa berasal dari seluruh Indonesia dan dari berbagai perwakilan suku dan agama. Sekolah ini menghadirkan pendidikan life skill dan entrepreneurship bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan.

Editor : Redaksi

LAINNYA