x
x

Kaleng Legendaris Lebaran Muncul Sosok Seorang Ayah. Ini Dia…

Jumat, 21 Apr 2023 20:08 WIB

JatimKini

Setelah menjalankan ibadah puasa tepatnya di bulan Ramadhan umat muslim merayakan kemanangannya. Tibalah melaksanakan perayaan Idul Fitri akan berlangsung selama dua hingga tiga hari. Dalam momen istimewa ini semua merasakan mulai yang kalangan atas hingga kelangan bawah sekalipun merayakan.

Di saat yang bersamaan umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal sebagai berbagi kebahagian dan saling memaafkan kesalahan yang telah lalu. Tidak berhenti di situ, di rumah-rumah juga akan disediakan hidangan-hidangan manis serta hadiah-hadiah yang kerap diberikan kepada anak-anak dan mereka yang membutuhkan.

Bicara soal hidangan di saat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H (2023) berbagai macam jenis makanan ringan dikeluarkan oleh produsen makanan dengan berbagai varian. Salah satu contoh kue ringa bermerek Khong Guan jadi salah satu kue yang selalu ada dan seperti menjadi tradisi turun temurun saat Lebaran. Kaleng Khong Guan yang legendaris itu berisi bermacam-macam jenis biskuit beraneka jenis dan rasa. Kue yang melegenda dari kaleng biskuit Khong Guan adalah lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit. Uniknya, tidak ada ayah dalam lukisan itu. Mengenai hal ini selalu menjadi cerita setiap datangnya Lebaran. Kenapa tidak ada gambar ayah dalam gambar kaleng biskuit Khong Guan?

Berikut tim Jatimkini.com saat memantau beberapa pasar modern di Surabaya jelang lebaran sebagaian masyarakat mulai memburu kue tradisi jelang lebaran. Sebagai pasar modern mengakaui, kehabisan stok dengan kue tersebut karena sudah ludes di buru olah masyarakat umumnya, meraka banyak membeli merek Khong Guan dikarena sudah dianggap melegenda.

Dalam momen itu, ada kejadian yang unik dimana salah satu pasar modern dikawasan Jl Raya Kedungcowek Surabaya menjualan kaleng biscuit yang hampir sama kaleng kue yang melenganda itu. Sekilas hampir sama, namun ada sesuatu yang berbadaan terutama dalam kemasan dan lukisan itu. Jika Khong Guan berlukis keluarga Ibu dan dua anak tanpa seorang ayah saat menikmati kue tersebut. Sementara yang satunya berlukis keluarga Ayah dan Ibu serta satu anak saja.

Setiap jelang lebaran kami selalu menyempatkan diri untuk membeli kaleng yang meleganda ini. Namun, tahun ini ada yang unik dimana dalam lukisan/gambar kaleng ini bapaknya bisa hadir merayakan lebaran, kata Siti Mina (36) warga Gembong Surabaya ini.

Mina mengatakan, diri sejak kecil sering menikmati kaleng yang melegenda tersebut. Hal ini dikarenakan, tradisi saat jelang lebaran harga sangat terjangkau. Namun tahun ini, dirinya langsung memborong dua kaleng yang bergambar ibu dan dua anakknya dan ayah dan ibu beserta satu anaknnya.

Nah gini dong makna lebaran kita saling berkumpul karena memiliki makna tersendiri. Dalam gambar kaleng kue inipun perlu dilakukan saling memaafkan agar kembali fitrah, tutup wanita tiga anak ini ( R1 )

Editor : Redaksi

LAINNYA