Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, Emiten industri makanan olahan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) tahun ini masih cukup optimistis kinerja penjualan di 2025 bisa tumbuh sekitar 10% - 20% meski diperhadapkan dengan berbagai tantangan ekonomi, termasuk kondisi di pasar global akibat tekanan kebijakan tarif dagang Amerika Serikat.
Namun begitu, kondisi pasar global tidak terlalu mempengaruhi kinerja perseroan mengingat kontribusi pasar Sekar Laut masih didominasi oleh pasar domestik. Sedangkan untuk pasar ekspor berkontribusi sekitar 25% - 30% yang kebanyakan memasok ke wilayah Eropa dan Asia.
Menurut Direktur Sekar Laut, John C Gozal, tekanan ekonomi global saat ini menjadi peluang bagi perseroan untuk memaksimalkan pasar domestik dan memperluas negara tujuan ekspor seperti ke Timur Tengah dan Afrika.
“Kami akan mempertahankan pasar ekspor yang ada saat ini berada di 38 negara. Kebanyakan produk kami diserap oleh pasar di Eropa seperti Belanda yang kontribusinya mencapai 30% - 40%, disusul Jerman dan Inggris. Kami akan terus perluas pasar ke Afrika dan Timur Tengah,” jelasnya dalam Paparan Publik, Rabu (23/4/2025).
John meyakini target tahun ini dapat tercapai. Di kuartal I/2025 saja tren penjualan sudah tampak positif di tengah melemahnya daya beli masyarakat.
“Laporan kuartal I ini memang belum selesai di publish, tapi proyeksi kami, kinerja di kuartal I hampir sama dengan tahun lalu. Meski ada penurunan daya beli masyarakat tapi ini tidak berdampak signifikan terhadap penjualan kami. memang ada produk yang turun, tapi di satu sisi ada produk yang melejit seperti produk sambal saat momen Lebaran,” paparnya.
Corporate Secretary Sekar Laut, Jimmy Herlambang menambahkan, tahun ini perseroan akan melanjutkan kinerja positif dari tahun lalu. Tercatat pada 2024, kinerja penjualan Sekar Laut mencapai Rp2,29 triliun meningkat dibandingkan capaian 2023 yang sebesar Rp1,79 triliun.
“Sedangkan laba bersih Rp119 miliar, naik 53% dibandingkan 2023 yang mencapai Rp78 miliar. Kami bersyukur bisa melewati tahun lalu di tengah perekonomian dunia yang sedang dalam proses pemulihan,” ujarnya.
Pencapaian tahun lalu, lanjutnya, didukung oleh meningkatnya titik distribusi barang dan mobilitas yang terus naik di masyarakat. Untuk itu perseroan tetap berusaha mempertahankan produksi dan distribusi produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sejak tahun lalu kami fokus memperluas area pemasaran dalam dan luar Pulau Jawa dan pasar ekspor. Tahun ini akan kami lanjutkan perluasan ke daerah-daerah melalui pembelian gudang dan depo dengan sasaran ke Indonesia timur seperti Palu, Kendari, Kupang dan Bali,” papar Jimmy.
Meski begitu, untuk tahun ini perseroan masih belum berencana untuk menambah kapasitas produksi. Sebab tingkat utilitas produksi saat ini masih mencapai 85%. Total kapasitas produksi Sekar Laut mencapai 48.000 ton/tahun, yang terdiri dari produk kerupuk 18.000 ton/tahun, sambal 25.000 ton/tahun, dan produk lain 5.000 ton/tahun.
Adapun dalam kegiatan RUPS Tahunan itu, perseroan menyepakati perubahan susunan direksi dan komisaris, serta pembagian dividen bagi pemegang saham sebesar Rp9/saham dengan total 50% dari laba bersih 2024.
Editor : Redaksi