Reporter : Rochman Arief
JATIMKINI.COM, Sebanyak 2.500 warga Jawa Timur mengikuti casting untuk menjadi pemeran dalam film Foufo di Kaza Mall, Surabaya, Minggu (20/5/2025). Hasil casting segera mengisi film fiksi garapan Skak Studio dan Sinemart yang segera produksi Mei mendatang.
Casting ini makin menyedot perhatian atas kedatangan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Sosok yang membongkar dugaan penahanan ijazah terhadap pegawainya, mendapat sambutan luar biasa dari peserta.
Menurut Armuji, casting ini merupakan kesempatan emas bagi calon bintang film asal Jatim, dan Surabaya. Sebab, sejauh bintang asal Jakarta dan sekitarnya mendominasi karya layar lebar maupun televisi.
“Ini kesempatan emas, dan sudah waktunya arek Suroboyo menjadi pemeran dalam sebuah film fiksi, yang mengangkat tentang budaya Madura,” kata Armuji.
Mantan Ketua DPRD Surabaya menilai, diangkatnya Madura sebagai salah satu icon film sangat penting. Sebab kultur Madura kerap menjadi perbincangan publik di seluruh tanah air. Mulai dari kegigihannya berusaha, ketaatannya terhadap agama dan guru ngaji, sampai selera humor yang tinggi.
“Akan sangat menarik bila sebuah film berbahasa Indonesia dengan logat Madura. Saya yakin, ini karya yang luar biasa. Pastinya bebas ijazah,” tegasnya disambut gelak tawa peserta.
Foufo mengangkat kisa seorang pengepul barang bekas asal Madura yang hidup pas-pasan. Ia berharap bisa membesarkan usaha barang bekasnya dengan cara meminjam modal dari bank.
Suatu hari, sosok ini menemukan pesawat UFO terdampar di pinggiran kota. Sosok ini kemudian berharap bisa menjual besi dari pesawat tersebut. Menariknya, ia malah menjumpai alien di dalam pesawat UFO untuk segera diselamatkan.
Film ini disutradarai Bayu Skak, yang didukung David. S. Suwarto selaku eksekutif produser dan Ricky Ramadhan Setiyawan sebagai produser dalam film ini.
“Ini bukan sekadar ajang pencarian bakat, tapi membuka ruang untuk menemukan energi baru, wajah-wajah segar, dan cerita-cerita personal yang bisa memperkaya karakter film,” ujar Bayu Skak.
Di dalam film ini menyuguhkan energi, keunikan, sekaligus sosilogi masyarakat Madura secara utuh. Senada dengan Armuji, Bayu menilai belum banyak sosial-kemasyarakatan warga Madura dalam cerita film.
Sementara itu, casting ini dijubeli ribuan peserta dari berbagai daerah asal Jatim di Kaza Mall sejak pukul 08.00 WIB. Padahal pusat perbelanjaan milik Pemerintah Kota Surabaya ini baru buka operasi pukul 09.00 WIB.
Editor : Rochman Arief