Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM – PT PLN Energi Primer (PLN EPI) bersama PT Energi Mineral Langgeng (EML) resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Wilayah Kerja South East Madura dari Lapangan ENC pada Jumat (21/3). Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat sistem kelistrikan di Madura, yang selama ini bergantung pada pasokan listrik dari Pulau Jawa.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengungkapkan bahwa perjanjian ini telah lama dinantikan. Ia menegaskan bahwa kehadiran pembangkit berbasis gas di Madura akan meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
“Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujar Hartanto.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menambahkan bahwa proyek ini telah direncanakan sejak delapan tahun lalu untuk mendukung stabilitas listrik di Pulau Madura. Tantangan utama selama ini adalah memastikan pasokan gas yang cukup untuk operasional pembangkit.
“Saat itu, kami telah merencanakan pembangunan pembangkit gas di Sumenep. Namun, tantangan utama adalah memastikan pasokan gas untuk pembangkit tersebut. Sekarang, delapan tahun kemudian, kita bisa memulai langkah awal dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini,” ungkap Iwan.
Pembangkit gas ini ditargetkan mulai mengalirkan gas pada 31 Oktober 2025, yang akan mengurangi ketidakstabilan tegangan listrik di Madura. Selama ini, pasokan listrik di Madura sangat bergantung pada kabel laut Suramadu yang terhubung dengan sistem kelistrikan Gresik.
“Dengan adanya pembangkit baru ini, kami berharap tegangan listrik di Madura akan lebih stabil dan kapasitas pembangkit meningkat, sehingga memperkuat sistem kelistrikan di daerah ini,” tambah Iwan.
Sementara itu, Direktur PT Energi Mineral Langgeng, Kikin Abdul Hakim, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan hasil dari upaya panjang sejak tahun 2013. Ia menegaskan bahwa pasokan gas dari Lapangan ENC akan dimulai dengan 7 BBTUD dan diharapkan dapat meningkat hingga 30 BBTUD di masa mendatang.
“Meskipun sempat terkendala, kami bersyukur proyek ini akhirnya bisa kembali berjalan. Kami yakin pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ungkap Kikin.
Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, menegaskan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pasokan gas untuk PLN guna memastikan kelancaran pembangunan pembangkit listrik di Madura.
“Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insya Allah, ke depannya Madura akan terjamin pasokan listrik dan tegangannya, sehingga pembangkit dapat beroperasi dengan optimal,” ujar Rayendra.
Kolaborasi antara PLN EPI dan EML dalam PJBG ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi ketahanan energi, stabilitas listrik, serta pertumbuhan ekonomi di Madura. Dengan suplai gas yang terjamin, sektor industri, usaha kecil, serta aktivitas masyarakat di Madura dapat berjalan lebih lancar tanpa terkendala gangguan listrik.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur energi nasional dan mendukung Madura menjadi wilayah dengan sistem kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.
Editor : Redaksi