Reporter : Rochman Arief
JATIMKINI.COM, Jutaan masyarakat Indonesia bersiap mudik ke kampung halaman menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025. Pada momentum ini, pemerhati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Edi Priyanto mengingatkan agar memerhatikan aspek keamanan rumah dan keselamatan diri sendiri.
“Mudik bukan soal pulang. Lebih tepatnya perjalanan suci menuju kehangatan keluarga. Tapi keselamatan adalah bagian dari ibadah. Maka jangan abaikan langkah-langkah kecil yang bisa menyelamatkan nyawa dan harta benda,” kata Edi, Minggu (24/3/2025).
Ia menulis pesan ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum meninggalkan rumah.
Rumah Aman sebelum Ditinggal
Perlunya melakukan pengecekan terhadap kondisi rumah sebelum ditinggalkan. Potensi kebakaran, banjir, hingga pencurian sering terjadi akibat kelalaian kecil yang seharusnya bisa dicegah. Masyarakat perlu melakukan langkah kecil, yang meliputi:
* Mencabut semua peralatan listrik yang tidak digunakan, serta mematikan saklar utama bila perlu.
* Melepas regulator tabung gas untuk mencegah kebocoran.
* Menutup seluruh sumber air dan memastikan tidak ada saluran yang tersumbat.
* Membuang sampah terutama yang organik, agar tidak memicu bau dan hama.
* Menginformasikan ke tetangga, satpam, atau RT setempat, serta meninggalkan kontak darurat yang bisa dihubungi.
Bedasar daru pemerintah daerah, kebakaran rumah saat mudik disebabkan arus pendek atau kebocoran gas.
Jaga Keselamatan dan Kesehatan di Jalan
Selain memastikan kondisi rumah aman, Edi mengimbau untuk memperhatikan kondisi fisik dan kendaraan sebelum menempuh perjalanan jauh.
“Jangan jadikan mudik sebagai ajang uji ketahanan tubuh. Istirahatlah dengan cukup. Periksa kendaraan secara menyeluruh, dan jangan berkendara saat mengantuk,” tuturnya.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan pemudik, meliputi:
* Kondisi fisik yang prima saat mengemudi, terutama bagi yang tetap puasa.
* Kendaraan yang layak jalan, termasuk pengecekan ban, rem, oli, lampu, dan mesin berfungsi dengan baik.
* Menyediakan obat-obatan, vitamin, masker, dan air minum selama perjalanan.
* Bekal makanan higienis, terutama bagi yang menghindari risiko keracunan saat berbuka di perjalanan.
Tak lupa, Edi mengingatkan pentingnya istirahat rutin setiap 2–3 jam agar tidak prematur sampai di tujuan.
Bangun Budaya Keselamatan Sosial
Sebagai pegiat komunitas yang aktif di berbagai kegiatan lingkungan dan edukasi, Edi juga menekankan pentingnya budaya keselamatan sosial. Penting saling mengingatkan, saling menjaga, dan bersikap toleran dengan pengguna jalan.
“Mudik adalah momen kebersamaan. Jika di jalan ada yang butuh bantuan, beri bantuan. Sabar bila ada kemaetan, beri ruang untuk anak kecil dan lansia. Budaya keselamatan tak cukup di pelatihan, tapi harus hidup dalam sikap keseharian,” ia memungkasi.
Editor : Rochman Arief