Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meresmikan gedung baru untuk Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Jalan A. Yani Surabaya, Kamis (16/3/2023) sore.
Dalam kesempatan tersebut, wagub yang akrab disapa Emil itu menyampaikan beberapa cita-cita Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk Dinas Peternakan. Salah satunya adalah menjadi pusat lumbung pangan nasional.
"Beliau berpesan pentingnya menjaga status kita sebagai lumbung pangan nasional kita. Kita juga punya padi, jagung, dan tebu yang melimpah. Ini memberi kita potensi untuk menjadi gudang ternak. Makanya, visi kita adalah Dari Jawa Timur Untuk Indonesia utamanya juga berkaitan dengan peternakan," ujarnya
Emil menjelaskan, visi tersebut bukan sesuatu yang mustahil, sebab Jawa Timur memang dianugerahi dengan bahan panganan berlimpah. Salah satunya adalah peternakan sapi potong yang mencapai 4,9 juta ekor.
"Jadi 27 persen populasi sapi potong itu ya dari Jawa Timur, nomor satu nasional. Sedangkan kontribusi kita untuk sapi perah lebih ekstrem lagi, karena lebih dari separuh populasi sapi perah itu dari Jawa Timur dengan kontribusi susu segarnya hampir 60 persen," jelasnya.
Lebih dari itu, ayam petelur di Jawa Timur saat ini berjumlah 119 juta ekor. Ayam petelur berkontribusi hingga sepertiga dari populasi ayam petelur di seluruh Indonesia.
"Jadi ini adalah hal yang lumrah kalau kita menjadi gudang ternak nasional. Siapa yang ada di garda terdepan? Tentunya Dinas Peternakan," terangnya.
Oleh karena itu, pembangunan gedung kantor baru merupakan hal yang vital. Sebab, dibutuhkan fasilitas layak untuk menjadi produktif dan mewujudkan visi-misi yang ada.
"Tapi jangan terlalu nyaman di kantor. Harus tetap turun ke lapangan. Tapi gedung ini memang dibutuhkan untuk efektivitas komunikasi dan layanan masyarakat. Maka kita isi dengan doa agar gedung ini membawa berkah bagi semua," tuturnya.
Di akhir, Emil juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap kerja keras Dinas Peternakan Jatim. Mengingat, setiap mereka telah banyak berkorban untuk ketersediaan pangan daerah.
"Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada segenap mitra-mitra yang telah membantu kita bersama-sama membangun peternakan. Juga untuk seluruh insan yang telah bekerja keras," ucapnya.
Gedung Kantor Dinas Peternakan Jatim ini sendiri dibangun di atas tanah seluas 1.250 m2. Terdiri dari 4 lantai, kantor tersebut dilengkapi dengan fasilitas ruang pelayanan, ruang kerja, musholla, kantin, ruang server, ruang pelayanan masyarakat, dan ruangan pertemuan.
Pembangunan Tahap I pada tahun 2021 menghabiskan nilai kontrak pembangunan Rp. 19,839 milyar dan nilai kontrak manajemen konstruksi sebesar Rp. 1,011 milyar. Hasil pembangunan tahap pertama ini meliputi pekerjaan struktur 4 lantai serta fasad gedung.
Sedangkan pembangunan tahap II dilakukan pada 2022 dengan nilai kontrak pembangunan Rp. 9,841 milyar dan nilai kontrak manajemen konstruksi sebesar Rp. 464 Juta. Hasil Pembangunan Tahap II meliputi pekerjaan arsitektur dan mekanikal elektrikal.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indiyah Aryani mengatakan bahwa Dinas Peternakan Jatim telah menempati gedung lama sejak 1981. Sehingga, pembangunan tempat baru terasa sangat signifikan untuk kinerja ke depan.
"Gedung lama sudah 42 tahun umurnya. Sehingga fasilitas ruang kerja lama mengalami penurunan dan kurang representatif dalam mendukung kinerja dinas kepada masyarakat. Maka, gedung ini dibangun dengan harapan menjadi pemicu semangat dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Editor : Redaksi