x
x

Kadin Jatim Optimis Tahun 2025 Pertumbuhan Ekonomi Jatim Bisa Selip Nasional

Kamis, 12 Des 2024 15:51 WIB

Reporter : Ali Topan

JATIMKINI.COM, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim masih optimis tahun 2025 perumbuhan ekonomi dalam negeri akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2024. Keoptimisan Kadin Jatim dengan pertumbuhan ini dikarenakan, Jatim sendiri memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat, mulai dari industri pengolahan, perdagangan hingga pertanian dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) serta di sektor pariwisata Jatim juga mulai bergerak naik.

“Semua saling menopang dan menjadi simpul yang tak mudah tergoyahkan. Saya optimistis, tahun depan ekonomi Jatim bakal tumbuh diatas nasional, mungkin disekitar 5,5% hingga 6% atau bahkan lebih,” kata Ketua Kadin Jatim , Adik Dwi Putranto di Surabaya, Kamis (12/12/2024)

Sementara untuk struktur ekonominya, Adik mengungkapkan,  tetap sama dengan kontribusi terbesar yaitu industri manufaktur atau pengolahan, termasuk industri hilir.

“Sektor ini masih menjadi andalan utama Jatim,” singkat Adik

Adik menegaskan, ada banyak investasi yang masuk di sektor tersebut. Di Gresik misalnya, ada Smelter Freeport dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada September 2024 kemarin. Juga industri kaca Xinyi Glass Indonesia di JIIPE dengan nilai investasi di tahap pertama sebesar Rp 10,5 triliun. Produksi kedua perusahaan pengolahan raksasa untuk memenuhi pasar luar negeri.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Jatim pada Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 39,69 triliun. Dari angka tersebut, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 25,81 triliun.

Menurutnya, angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2% secara tahunan (year on year) dan 11,6% secara triwulanan (Q to Q). Total capaian kumulatif Januari hingga September 2024 mencapai Rp 111,4 triliun, yang berarti telah mencapai 74,9% dari target BKPM sebesar Rp 148,8 triliun dan 96,9% dari target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 115 triliun

“Pastinya ini akan berdampak positif terhadap kinerja industri  pengolahan di Jatim, juga akan mendongkrak realisasi perdagangan ke berbagai negara,” ungkapnya.

Sementara untuk ekspor, khususnya non migas, Adik mengatakan memang pasar masih belum stabil karena dibayangi ketidakpastian ekonomi global. Berbagai tantangan harus mampu ditaklukkan.

“Harus lebih agresif mencari pasar ekspor non tradisional, walaupun pasar tradisional masih menjanjikan, tetapi ini untuk mengantisipasi jika nanti terjadi gejolak,” ungkapnya.

Tetapi Jatim patut bangga karena ditengah ketidakpastian tersebut, realisasi ekspor non migas Jatim sepanjang tahun ini sangat bagus. Dari data Badan Pusat Statistik Jatim diketahui realisasi ekspor non migas dari Januari hingga Oktober 2024 tercatat mencapai US$ 20,699 miliar, naik 25,5% dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar US$ 16,481 miliar.

Optimisme juga terjadi di sektor pertanian. Menurut Adik, Presiden Prabowo memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan swasembada pangan di tahun depan dengan berbagai stimulus yang digelontorkan, baik di pertanian pangan seperti padi dan jagung atau di perkebunan khususnya gula.

“Jatim adalah salah satu lumbung pangan nasional. Ketika target produksi pangan secara nasional naik, maka produksi pangan di Jatim pasti akan dipacu naik. Dan saya yakin kinerja sektor pertanian yang menjadi kontributor terbesar ketiga terhadap PDRB Jatim tersebut bakal mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding tahun ini,” jelasnya

Apalagi jalur distribusi darat di wilayah Jatim telah tersambung hingga Banyuwangi nantinya

“Kita ini punya segalanya, pelabuhan kita punya, penerbangan juga, bahkan saat ini Kediri juga telah dibuka bandar udara taraf internasional. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan,” tegas Adik

 

 

 

 

 

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA