Pengelola Malang Town Square (Matos), Kota Malang, Jatim, akan terus mengembangkan inovasi guna keamanan, kenyamanan dan kesehatan pengunjung menyongsong kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Sejak awal pandemi, kami sudah menerapkan protokol kesehatan, bahkan Matos menjadi percontohan mal tangguh," tegas Mall Director Matos, Kota Malang, Fifi Trisjanti, beberapa hari lalu.
Sejauh ini, pengelola meningkatkan pelayanan sejalan dengan kesehatan sesuai aturan PPKM. Para pengunjung yang memasuki mal terbesar di Kota Malang itu wajib menggunakan aplikasi peduli lindungi.
"Belanja pun menggunakan uang elektronik guna mencegah kerumunan dan antrean," katanya.
Ia mengungkapkan, masa pandemi memang membuat semua aktivitas terdampak. Dalam hal ini, Matos turut merasakan imbas pandemi yang membuat pengunjung merosot.
"Tenant di Matos sebanyak 800 unit. Semula terisi 90%, sekarang menjadi 70%. Pengunjung pada November 2021 mencapai 20 ribu, hari Sabtu dan Minggu bisa 35 ribu. Sekarang turun lagi 50 persen," ungkapnya.
Namun, Matos akan terus mengembangkan inovasi, salah satunya dengan mencari tenant skala nasional yang menyewa tempat lebih luas. Pasalnya, ia optimistis perekonomian bakal tumbuh dan masyarakat bangkit bersama.
Kini, Kota Malang memasuki PPKM Level 3 yang berlaku efektif 5-21 Februari 2022. Aturannya, mal buka sampai pukul 21.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 60 persen.
Editor : Redaksi